Eksplorasi.id – Pemerintah mengumumkan lelang atas 15 blok atau wilayah kerja minyak dan gas bumi (migas) di Indonesia saat penutupan acara Konvensi dan Pameran ke-40 Indonesian Petroleum Association (IPA) di Jakarta, Jumat kemarin, demi meningkatkan produksi migas dalam negeri.
Direktur Pembinaan Usaha Hulu Migas Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Djoko Siswanto mengatakan 15 blok itu terdiri dari 14 blok konvensional dan 1 blok nonkonvensional.
“Ada delapan tender reguler dan tujuh penawaran langsung (‘direct proposal’)”, ujar Djoko.
Adapun wilayah kerja (WK) konvensional yang ditawarkan dengan reguler tender adalah South CPP (berlokasi di Provinsi Riau), Blok Oti (Selat Makassar), Blok Suremana I (Selat Makassar), Blok Manakara Mamuju (Selat Makassar), Blok Mandar Tenggara (Selat Makassar), Blok Arguni Utara (Papua barat), Blok Kasuri II (Papua Barat).
Sementara tender reguler untuk WK nonkonvensional adalah Blok Batu Ampar (Kalimantan Timur).
Selanjutnya WK konvensional dengan penawaran langsung adalah Blok Bukit Barat (berlokasi di Laut Natuna, Kepulauan Riau), Batu Gajah Dua (Jambi), Kasongan Sampit (Kalimantan Selatan), Blok Ampuh (Jawa Timur), Blok Ebuny (Sulawesi Tenggara), Blok Onin (Papua Barat) dan Blok Kaimana Barat (Papua Barat).
Untuk tender dengan cara penawaran langsung (“direct proposal”), akses dokumen penawaran dibuka dari 15 Juni–5 Agustus 2016, forum klarifikasi dari tanggal 20 Juni–5 Agustus 2016 dan batas akhir penyerahan penawaran pada 8 Agustus 2016.
Sementara untuk tender reguler, akses dokumen penawaran dibuka dari 15 Juni-19 Oktober 2016, forum klarifikasi dari tanggal 20 Juni-19 Oktober 2016 dan batas akhir penyerahan penawaran pada 20 Oktober 2016.
Menurut Djoko, prospek migas dari blok-blok ini “cukup lumayan”.
“Saya belum bisa sebutkan jumlahnya. Blok dengan potensi yang paling besar itu ada di daerah Papua,” tutur Djoko.
Eksplorasi | Aditya | antara