• EKSPLORASI.ID
  • MONETER.ID
  • BANTEN.CO
Kamis, Oktober 30, 2025
  • Login
EKSPLORASI.ID
  • HOME
  • BERITA
  • INDEPTH
  • RAGAM
  • ENGLISH NEWS
  • OPINI
  • VIDEO
  • FOTO
  • INFOGRAFIS
  • INDEKS
No Result
View All Result
  • HOME
  • BERITA
  • INDEPTH
  • RAGAM
  • ENGLISH NEWS
  • OPINI
  • VIDEO
  • FOTO
  • INFOGRAFIS
  • INDEKS
No Result
View All Result
EKSPLORASI.ID
No Result
View All Result
Home BERITA

Lembaga Adat Papua Tuntut Freeport Umumkan Penyebab Ribuan Ikan Mati

by Eksplorasi.id
2 Mei 2016
in BERITA
0
Lembaga Adat Papua Tuntut Freeport Umumkan Penyebab Ribuan Ikan Mati

Ikan mati di areal PT Freeport. (Foto: Antara)

0
SHARES
206
VIEWS
Share on WhatsappShare on Facebook

Eksplorasi.id – Lembaga Musyawarah Adat Suku Kamoro (Lemasko) di Kabupaten Mimika, Provinsi Papua menuntut PT Freeport Indonesia segera mengumumkan hasil uji laboratorium terhadap sampel ikan-ikan yang mati di sepanjang kawasan pengendapan limbah tailing beberapa waktu lalu.

Wakil Ketua Lemasko Georgorius Okoare di Timika, Senin (2/5), mengatakan, sesuai hasil kesepakatan dengan pihak Freeport dan Pemkab Mimika pada 8 April lalu disebutkan bahwa hasil uji laboratorium terhadap sampel ikan yang mati akan dipublikasikan dalam waktu dua minggu.

“Sekarang sudah lewat dari dua minggu tapi hasil lab belum juga diumumkan. Kami minta Freeport bersama pemerintah daerah segera duduk bersama dengan masyarakat untuk mengklarifikasi soal kematian jutaan ekor ikan di Sungai Yamaima yang masuk area konsesi PT Freeport,” kata Georgorius.

Georgorius mempertanyakan klaim sepihak PT Freeport yang menyatakan bahwa jutaan ekor ikan yang ditemukan mati di Sungai Yamaima hingga kawasan Cargo Dok Pelabuhan Amamapare tersebut akibat fenomena alam.

“Pak Sonny Prasetyo (Executive Vice President PT Freeport Indonesia Bidang Sustainable Development) membantah kalau kematian jutaan ekor ikan itu tidak ada kaitannya dengan limbah beracun. Kami pertanyakan dari mana beliau berkesimpulan seperti itu, apakah sudah ada hasil labnya. Kalau sudah ada, mengapa tidak dipublikasikan agar masyarakat tidak khawatir,” ujar Georgorius.

Ia juga membantah klaim pihak Freeport bahwa jutaan ekor ikan yang mati tersebut hanya satu jenis ikan yaitu ikan Sardin yang bermigrasi dari laut dalam ke perairan dangkal.

“Itu tidak benar, ada ikan-ikan lain juga ikut mati seperti ikan duri, ikan kakap, ikan gabus dan lainnya. Kejadian itu sudah berlangsung lebih dari satu minggu baru diketahui oleh publik setelah semua ikan mati dan busuk di sungai. Syukur kejadian tersebut bisa kami ketahui, kalau tidak maka mungkin masalah ini tidak pernah terungkap ke publik,” kata Georgorius.

Sementara itu, Pemkab Mimika menunggu kedatangan rombongan Komisi VII DPR ke Timika untuk meninjau lokasi matinya jutaan ekor ikan di kawasan pengendapan limbah tailing Freeport.

“Rombongan Komisi VII DPR RI akan mengecek kasus kematian ikan di Pelabuhan Amapapare,” kata Bupati Mimika Eltinus Omaleng di Jayapura, beberapa hari lalu.

Dalam kunjungan kerja tersebut, para wakil rakyat di Senayan Jakarta juga akan meninjau tambang terbuka Freeport di Grasberg, tambang bawah tanah, pabrik pengolahan, area reklamasi tailing dan lainnya.

Aditya | Ant

Tags: Freeportikan matilimbahtailing
Eksplorasi.id

Eksplorasi.id

Next Post
Tingkatkan Rasio Elektrifikasi, PLN Manfaatkan PLTMH Lebak Barang

Tapanuli Selatan Simpan Potensi Sumber Listrik 612 MW

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Recommended

Wamen Archandra: LNG Jadi Sumber Energi Masa Depan Indonesia

Wamen Archandra Klaim Dana Komitmen Kerja Pasti Migas Capai Rp 31,5 Triliun

7 tahun ago
Jaringan Pipa Gas Bumi Muara Karang–Muara Bekasi Diperluas oleh PGN

PGN Pasok Gas Bumi Hampir Keseluruh Mal Besar di Jakarta

10 tahun ago

Sering Dibaca

  • Inilah Kendaraan Darat Terbesar di Dunia

    Inilah Kendaraan Darat Terbesar di Dunia

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Ajinomoto – PLN teken kerja sama ‘Renewable Energy Certicate’

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Setelah setujui POD lapangan Geng North dan Gehem, Kementerian ESDM bidik blok Andaman

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Berikut Profil Singkat Perusahaan yang Kena Sanksi Daftar Hitam oleh Pertamina

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Biji Kamandrah Diprediksi Jadi Energi Alternatif Masa Depan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

RSS Moneter.id

  • ‘PENTAS Borobudur: Ngangeni’ Hadir untuk Kembangkan Atraksi Budaya 30 Oktober 2025
  • Kementerian Ekraf Dukung Islamic Creative Economy Founders Fund Agar Pejuang Ekraf Naik Kelas 30 Oktober 2025
  • Cara Mudah Investasi Crypto: Dari Cek Harga Bitcoin Hingga Transaksi Pertama 30 Oktober 2025
  • Kemendag Klaim Telah Amankan Pasar Dalam Negeri dan Fokus Lindungi Konsumen 29 Oktober 2025
  • Permata Bank Kantongi Laba Bersih Setelah Pajak Sebesar Rp2,9 Triliun 29 Oktober 2025
  • Laba Bersih Konsolidasi BTPN Syariah Tembus Rp945 Miliar Hingga Kuartal III 2025 29 Oktober 2025
  • Shaloom Razade Jadi Brand Ambassador REEF Indonesia 29 Oktober 2025
  • Perluas Peluang Karir Profesional Indonesia, Jobstreet Dukung UI Vocational Expo 2025 29 Oktober 2025
  • Perluas Portofolio Restoran, F&B ID Buka Gerai Baru 88 SEOUL di Living World Alam Sutera 29 Oktober 2025
  • Indonesia Eximbank dan Bank ICBC Indonesia Tandatangani Perjanjian Kredit Senilai USD250 Juta 29 Oktober 2025
EKSPLORASI.ID

© 2020 Eksplorasi.id - REFERENSI BERITA ENERGI

Navigate Site

  • REDAKSI
  • KETENTUAN LAYANAN
  • PEDOMAN SIBER
  • HUBUNGI KAMI

Follow Us

No Result
View All Result
  • HOME
  • BERITA
  • INDEPTH
  • RAGAM
  • ENGLISH NEWS
  • OPINI
  • VIDEO
  • FOTO
  • INFOGRAFIS
  • INDEKS

© 2020 Eksplorasi.id - REFERENSI BERITA ENERGI

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In