Eksplorasi.id – Dinas Kebersihan dan Pertamanan (DKP) Kota Pekanbaru Provinsi Riau berpotensi menghasilkan energi listrik dari limbah sampah rumah tangga dan perusahaan yang dibuang tiap harinya.
“Dengan kondisi sampah saat ini seharusnya Pekanbaru bisa mendapatkan listrik 10-15 megawatt per hari,” ujar Kepala Dinas Kebersihan dan Pertamanan Pekanbaru Edwin Supradana, Senin (18/4). Edwin menilai seharusnya masalah sampah di Pekanbaru bisa memberikan keuntungan tersendiri jika bisa diolah menjadi energi listrik.
Mereka saat ini lebih mendalami lagi sistem pengolahan sampah seperti apa yang akan diterapkan di Pekanbaru, yaitu pembakaran atau fermentasi. Karena kalau sistem pembakaran kurang ramah lingkungan. Walau diakuinya beberapa kota di Indonesia seperti Bali, Palembang, Gresik, Bantar Gebang Bekasi sudah menerapkan teknologi pengolahan sampah menjadi energi alternatif berupa energi listrik dengan cara membakar.
Penggunaan teknologi pembakaran sampah untuk menghasilkan energi listrik juga sudah dikembangkan oleh PT Semen Indonesia (dulu PT Semen Gresik) dengan kapasitas pembakaran 240 ton per hari. Energi listrik yang dihasilkan disalurkan untuk kebutuhan operasional PT Semen Indonesia. Teknologi pengolahan (pembakaran) sampah untuk menghasilkan energi alternatif berupa listrik sebenarnya sudah sejak lama diterapkan di negara-negara barat yang sudah maju teknologinya. Di Indonesia penerapannya belum merata di seluruh wilayah, itu pun masih terjadi pro dan kontra seputar pembangunan pabrik yang mengolah sampah rakyat itu.
Eksplorasi | Potretnews | Aditya