Eksplorasi.id – Aktivis LSM PEKAT-IB wilayah Sumatera Barat(Sumbar), Reza Trianova meminta petugas transparan dalam mengungkap penyebab ledakan salah satu lubang tambang di Kota Sawahlunto, Senin(27/6).
“Harus ada penjelasan masuk akal tentang adanya aktivitas penambangan yang dilakukan dimalam hari, salah satunya pilihan menggunakan aliran listrik untuk menerangi pekerja di dalam lubang tersebut,” kata dia ketika dihubungi di Padang, Selasa (29/06).
Dalam kondisi meningkatnya konsentrasi kandungan gas methan, jelasnya, percikan api sekecil apapun diyakini bisa memicu ledakan pada sebuah ruangan yang dipenuhi zat mudah terbakar itu.
Sehingga, lanjutnya, rekomendasi yang diberikan petugas teknik tambang pihak PT Nusa Alam Lestari (NAL) tentu sangat berpengaruh terhadap meningkatnya risiko terjadinya ledakan.
“Harus diselidiki lebih jauh apakah petugas yang bertanggung jawab untuk memeriksa kondisi lubang tambang sebelum pekerja masuk, benar-benar berada dilokasi dan menjalankan fungsinya dengan benar,” ujarnya.
Dia mengemukakan, jika ternyata ada kelalaian dari pihak penanggung jawab keselamatan pekerja tersebut, maka perisitiwa ledakan yang terjadi sudah bisa ditarik ke ranah hukum agar oknum pelaku kelalaian tersebut bisa mempertanggung jawabkan perbuatannya.
Menurutnya, hal itu penting dilakukan mengingat dari beberapa peristiwa ledakan tambang, biasanya dimulai dari adanya sebuah kelalaian kecil yang berujung pada jatuhnya korban dari kalangan pekerja.
Selain itu, pihaknya juga mendesak pihak terkait turut memastikan hak-hak pekerja tambang tersebut dipenuhi oleh pihak perusahaan, salah satunya dengan menyediakan alat pelindung kerja (APK) yang memadai serta pembayaran upah sudah sesuai dengan tingkat risiko keselamatan kerja.
“Diantaranya dengan memastikan seluruh pekerja dilindungi dengan asuransi ketenagakerjaan serta pemberian santunan yang cukup bagi pihak keluarga ketika musibah kecelakaan kerja terjadi,” kata dia.
Sebelumnya, Gubernur Sumatera Barat (Sumbar), Irwan Prayitno , menjelaskan pihaknya masih menyelidiki penyebab meledaknya salah satu lubang tambang batu bara milik perusahaan swasta di Kota Sawahlunto.
“Tim pengawas tambang masih akan melakukan investigasi guna mencari penyebab meledaknya tambang tersebut selama tujuh hari ke depan,” tambah dia, saat mengunjungi lokasi ledakan tambang di Sawahlunto, Selasa (28/06). (Eksplorasi/Ant/Top)