• EKSPLORASI.ID
  • MONETER.ID
  • BANTEN.CO
Jumat, Mei 9, 2025
  • Login
EKSPLORASI.ID
  • HOME
  • BERITA
  • INDEPTH
  • RAGAM
  • ENGLISH NEWS
  • OPINI
  • VIDEO
  • FOTO
  • INFOGRAFIS
  • INDEKS
No Result
View All Result
  • HOME
  • BERITA
  • INDEPTH
  • RAGAM
  • ENGLISH NEWS
  • OPINI
  • VIDEO
  • FOTO
  • INFOGRAFIS
  • INDEKS
No Result
View All Result
EKSPLORASI.ID
No Result
View All Result
Home BERITA

Luhut: Pakai Produk Lokal, Cost Recovery Bisa Ditekan

by Diaz Aditya
3 September 2016
in BERITA, GAS, MIGAS
0
Luhut Inventarisir 10 Item Sektor Migas yang Tertunda

Luhut Binsar Pandjaitan | Foto : Istimewa

0
SHARES
61
VIEWS
Share on WhatsappShare on Facebook

Eksplorasi.id – Pemerintah menganggap penggunaan produk dalam negeri untuk industri hulu minyak dan gas bumi (migas) bisa memberikan dampak positif.

Luhut Binsar Pandjaitan | Istimewa
Luhut Binsar Pandjaitan | Istimewa

Salah satunya bisa menekan cost recovery atau pengembalian biaya operasional yang dikeluarkan pemerintah ke kontraktor. Pelaksana Tugas (Plt) Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan jika menggunakan produk lokal, cost recovery tahun ini bisa lebih rendah dari target. “Itu (nilainya) bisa turun lagi dengan banyaknya lokal konten,” kata dia.

Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan (APBN-P) 2016 mengalokasikan anggaran cost recovery sebesar US$ 8 miliar atau Rp 107 triliun. Berkurang 30 persen dari alokasi yang sudah ditetapkan sebelumnya dalam APBN 2016. Nilai ini juga lebih rendah dari alokasi tahun lalu yang mencapai US$ 14,1 miliar.

Menurut Luhut, pemakaian produk lokal masih perlu ditingkatkan.Dia mencontohkan PT Pertamina (Persero) yang masih memakai rig hasil impor pada ladang migas di dalam negeri. “Padahal kita domestik sudah ada, kami harap gunakan TDKN semua,” kata dia.

Jika produksi lokal tidak diberdayakan, Luhut khawatir perusahaan luar negeri akan mengambil peluang tender-tender di sektor migas. Dia pun mengingatkan BUMN energi di dalam negeri seperti Pertamina dan PLN dapat memberikan kesempatan perusahaan daerah atau lokal mengikuti tender barang atau pun jasa.

Luhut juga sudah menyampaikan kepada Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) untuk mendorong kontraktor meningkatkan penggunaan TKDN di hulu migas. SKK Migas mencatat nilai seluruh komitmen pengadaan barang dan jasa di sektor hulu migas hingga Juni 2016 sebesar US$ 4,5 miliar.

Berdasarkan biaya yang dikeluarkan, porsi TKDN baru mencapai 46,1 persen. Rinciannya untuk pengadaan jasa US$ 2,34 miliar dan barang US$ 2,16 miliar. Sebagai perbandingan, pada 2015 porsi TKDN bisa mencapai 68 persen.

Anggota Komisi VII DPR Satya Widya Yudha juga mendukung langkah Luhut. Menurutnya TKDN tidak hanya mencakup pengadaan barang saja. Sumber daya manusia atau pekerja dalam negeri juga harus diberdayakan.

Menurut Satya, belum banyak kontraktor migas yang menggunakan TKDN pada kegiatan operasional hulu migas. “Maka perlu dituangkan dengan memberikan insentif harga dalam penggunaan TKDN supaya industri penunjang lokal maju,” ujar Satya.

Anggota komisi VII lainnya, Eni Maulani Saragih juga mengatakan penggunaan TKDN perlu ditingkatkan. Alasannya penggunaan produk dalam negeri masih rendah, termasuk penggunaan pipa di sektor migas. “Pipa saja terkadang dari luar negeri, padahal barangnya ada di sini,” ujar dia.

Di sisi lain, kontraktor migas menilai produk lokal masih lebih mahal dibandingkan produk impor. Joint Venture and PGPA Manager Ephindo Energy Private Ltd Moshe Rizal Husin mencontohkan salah satu produk lokal yang dianggap lebih mahal adalah casing atau pelindung yang digunakan untuk kegiatan pengeboran.

“Kami di Coal Bed Methane (CBM) melakukan analisa, casing dibeli di Indonesia bisa 30 persen lebih mahal bila saya pesan langsung dari Cina,” kata Moshe.

Sumber: Antara

Tags: cost recoveryluhutproduk lokal
Diaz Aditya

Diaz Aditya

Next Post
‘Holding’ Energi, Faisal Basri Pilih Opsi PGN Akuisisi Pertagas

Faisal Basri Nilai Bisnis Gas RI Tidak Sehat?

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Recommended

Pertamina Pagari Pipa Tua Demi Keamanan

Gunakan Gas Bumi Lebih Hemat Dibandingkan Elpiji

9 tahun ago
Pengguna Listrik di Jakarta Turun 50 Persen

Ribuan Pelanggan Listrik Golongan Industri Ikuti Program Diskon 30 Persen

9 tahun ago

Sering Dibaca

  • Tambang Emas Bombana Hanya Miskinkan Warga Setempat

    Tambang Emas Bombana Hanya Miskinkan Warga Setempat

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Biji Kamandrah Diprediksi Jadi Energi Alternatif Masa Depan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • PLN Telah Selesaikan Verifikasi Data Pelanggan Rumah Tangga

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Ikut Berperan Atas Pembubaran Petral, Totok Nugroho Kini Jabat SVP ISC Pertamina

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Berikut Ini Empat Masalah Besar yang Dihadapi Pertamina

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

RSS Moneter.id

EKSPLORASI.ID

© 2020 Eksplorasi.id - REFERENSI BERITA ENERGI

Navigate Site

  • REDAKSI
  • KETENTUAN LAYANAN
  • PEDOMAN SIBER
  • HUBUNGI KAMI

Follow Us

No Result
View All Result
  • HOME
  • BERITA
  • INDEPTH
  • RAGAM
  • ENGLISH NEWS
  • OPINI
  • VIDEO
  • FOTO
  • INFOGRAFIS
  • INDEKS

© 2020 Eksplorasi.id - REFERENSI BERITA ENERGI

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In