Eksplorasi.id – Pemerintah Provinsi Maluku Utara (Malut) akan berupaya memanfaatkan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) dalam program Indonesia Terang, karena sesauai dengan kondisi wilayah yang terdiri dari pulau-pulau.
“Selain itu pancaran sinar matahari di Malut sepanjang tahun juga sangat potensial untuk dimanfaatkan menjadi PLTS, dan itu sudah dibuktikan di sejumlah wilayah di provinsi,” kata Kepala Dinas Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) Malut Nurhayati di Ternate, Rabu (1/6).
Di Kabupaten Pulau Morotai, misalnya, sudah dibangun dua PLTS, satu di antaranya berkapasitas 500 KVA dan selama ini telah mampu mendukung pemenuhan kebutuhan energi listrik di daerah perbatasan itu, baik untuk kebutuhan rumah tangga maupun usaha.
Nurhayati mengatakan, pemanfaatan PLTS dalam program Indonesia Terang di Malut dinilai lebih efisien jika dibandingkan menggunakan Pembangkin Listrik Tenaga Disel (PLTD) karena selain tidak membutuhkan bahan bakar untuk operasional, juga bisa dipasang untuk melayani setiap rumah warga atau beberapa rumah warga.
Namun, keputusan untuk pemanfaatan jenis sumber energi listrik dalam program Indonesia Terang di Malut sepenuhnya menjadi kewenangan dari Kementerian ESDM, yang saat ini tengah melakukan survey di desa-desa yang masuk dalam program Indonesia Terang itu.
Nurhayati belum mengetahui secara pasti jumlah desa di Malut yang akan masuk dalam program Indonesia Terang pada 2016 ini, namun khusus untuk dana yang dialokasikan pemerintah dalam program itu di Malut pada 2016 ini sebesar Rp10 miliar lebih.
Di Malut dari 1.000 desa yang ada, masih sekitar 20 persen lebih yang belum terlayani aliran listrik, umumnya berada di pulau-pulau dan wilayah yang jauh dari jangkauan jaringan PT PLN.
Ia menambahkan, sumber energi listrik terbarukan lainnya di Malut yang juga sangat potensial yang dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan listrik di daerah ini, baik di wilayah perkotaan dan pedesaan adalah panas bumi, karena sesuai hasil survey sedikitnya ada lima lokasi panas bumi di Malut dengan potensi daya listrik masing-masing sebesar 100 MW.
Aditya | Ant