Eksplorasi.id – Pemerintah memperkirakan pergerakan inflasi bakal lebih rendah di kisaran 4 persen di tahun ini. Proyeksi tersebut salah satunya melihat perkembangan harga minyak dunia dan minyak mentah Indonesia (Indonesia Crude Price/ICP) sepanjang 2016.
“Kita berada dalam situasi harga minyak dunia dan ICP yang melemah. Paling tidak tahun ini, kita tidak mengalami risiko tarif (BBM) naik, malah bisa-bisa turun,” tutur Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Darmin Nasution.
Terpisah, Ekonom dari Universitas Indonesia (UI) Faisal Basri mengatakan, rendahnya harga minyak dunia merupakan kabar baik bagi Indonesia untuk mendongkrak daya beli masyarakat. Ia meramalkan rata-rata harga minyak dunia akan berada pada kisaran US$ 37 per barel di 2016.
Meskipun begitu, katanya, anjloknya harga minyak dunia menolong Indonesia dari sisi penghematan impor minyak mentah dari sebelumnya defisit US$ 26 miliar menjadi US$ 14 miliar pada 2015. Penghematan tersebut mampu mendorong penguatan kurs Rupiah. Defisit transaksi berjalan kita juga turun dari 3,1 persen terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) menjadi 2,1 persen karena tertolong harga minyak.
Eksplorasi | Liputan6 | Aditya