Eksplorasi.id – Presiden Joko Widodo (Jokowi) seharusnya membuka pameran Indonesian Petroleum Association (IPA) yang ke-40. Namun karena satu hal kesempatan tersebut digantikan oleh Menko Perekonomian Darmin Nasution.
Darmin menyebutkan, pameran IPA menjadi momentum yang baik untuk kembali mengusulkan insentif apa yang dibutuhkan para pelaku sektor minyak dan gas (migas).
“Bagaimana menemukan kesempatan cara agar tidak terbawa arus perlambatan ekonomi dunia,” kata Darmin di JCC, Jakarta, Rabu (25/5).
Ia menjelaskan, pemeran selama tiga hari ke depan ini diharapkan dapat memberikan usulan yang baik, yang nantinya akan menjadi dasar pembentukan kebijakan pemerintah di sektor migas.
“Kita mengatakan bahwa dalam 2 tahun terakhir kita sulit menghadapi perlambatan yang terjadi, atas dasar itu pemerintah mencoba meletakkan dasar-dasar untuk membalikkan arah perlambatan tersebut,” tambahnya.
Menurut Darmin, pemerintah terus mengundang para investor terutama di sektor infrastruktur. Pasalnya infrastruktur menjadi alasan utama ketertarikan para investor untuk menanamkan dananya di Indonesia.
Apalagi, kata Darmin, infrastruktur Indonesia usai krisis 1998 jauh tertinggal dibandingkan dengan negara-negara tetangga.
“Sehingga kita masih lebih terbuka mengundang investasi di bidang infrastruktur, selama punya prospek dalam jangka mengah panjang, dan upaya itu berjalan walaupun hasilnya belum terealisasi semua, tapi kita melihat investasi di bidang pelabuhan, jalan tol, pembangkit listrik dan sebagainya, mulai berjalan,” tandasnya.
Eksplorasi