Eksplorasi.id – Menteri BUMN Erick Thohir mengungkapkan bahwa banyak direksi BUMN yang tidak paham soal laporan keuangan.
Semula dia mengatakan, pegawai BUMN harus amanah dan kompeten. Namun, saat ini banyak pegawai yang tidak kompeten terutama kalangan direksi.
Menurut Erick, amanah dan kompetensi penting karena jangan sampai menduduki jabatan yang belum tentu cocok.
“Kalau sampai duduk juga harus di training dengan baik supaya bisa kompeten. Kalau kita tidak kompeten gimana? Apalagi kalau ngangkat direksi-direksi nggak kompeten,” kata dia dalam live streaming Instagram @kementerianbumn, Senin (13/4).
Pengungkapan Erick, dirinya banyak sekali menerima laporan bahwa direksi BUMN ini tidak mengerti soa laporan keuangan.
Sayangnya dia tidak menyebut siapa direksi yang dimaksud. Ke depan, lanjut dia, dipastikan perusahaan pelat merah akan mempunyai e-system, yakni sebuah sistem terbuka termasuk perekrutan direksi dan komisaris.
“Nantinya akan ada penilaian secara berkala sesuai KPI (key performace indicators). Perekrutan direksi, komisaris, kami mau terbuka dan ada penilaiannya,” ujar dia.
Penjelasan Erick, dengan adanya sistem itu juga diharapkan semua lembaga terbuka dan tidak ada lagi window dressing, yaitu istilah memperbaiki laporan keuangan dengan berbagai cara antara lain memaksimalkan pencatatan penghasilan walaupun masih piutang.
“Karena saat ini kelihatan yang window dressing itu tidak ada cash-nya. Terbukti kalau utang mulai jatuh tempo tidak bisa terbayar,” ucap dia.
Reporter : Sam.