• EKSPLORASI.ID
  • MONETER.ID
  • BANTEN.CO
Rabu, September 10, 2025
  • Login
EKSPLORASI.ID
  • HOME
  • BERITA
  • INDEPTH
  • RAGAM
  • ENGLISH NEWS
  • OPINI
  • VIDEO
  • FOTO
  • INFOGRAFIS
  • INDEKS
No Result
View All Result
  • HOME
  • BERITA
  • INDEPTH
  • RAGAM
  • ENGLISH NEWS
  • OPINI
  • VIDEO
  • FOTO
  • INFOGRAFIS
  • INDEKS
No Result
View All Result
EKSPLORASI.ID
No Result
View All Result
Home BERITA

Menteri ESDM Klaim CoE Energi Bersih Siap Beroperasi

by Aloysius Diaz Aditya
5 April 2016
in BERITA
0
Pemerintah AS Bantu Sumut Penuhi Kebutuhan Energi Bersih

Ilustrasi energi bersih. | Istimewa.

0
SHARES
103
VIEWS
Share on WhatsappShare on Facebook

Eksplorasi.id – Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (MESDM) meresmikan pendirian Pusat Unggulan Energi Bersih (Clean Energy Center of Excellence/CoE). Peresmian dilakukan di di Gedung PLTG Pesanggaran, Bali pekan lalu.

Dalam kesempatan tersebut juga dicanangkan program kerja dan memperkenalkan Tim Persiapan Pembentukan Clean Energy Center of Excellence, yang diketuai oleh Tjokorda Nirarta Samadhi dari unsur profesional dengan wakil Ketua I dan II berturut-turut Bambang Utoro dan Wawan Supriatna dari internal Kementerian ESDM.

Sudirman menjelaskan, CoE sebagai terobosan penting bidang teknologi dan peningkatan kapasitas baru saja diluncurkan dalam Bali Clean Energy Forum (BCEF) bulan Februari lalu untuk mendukung target percepatan pengembangan energi bersih menjadi 23 persen dalam total bauran energi nasional di tahun 2025.

“CoE membutuhkan sebuah lembaga yang mengintegrasikan penelitian dan pengembangan, pelaksanaan, serta investasi dan teknologi yang terkait dengan energi bersih. Untuk memperlancar pembentukan kelembagaan ini maka perlu dibentuk tim persiapan pembentukan kelembagaan. Dalam jangka empat tahun ke depan, CoE akan berfokus pada upaya mendukung program pembangunan ketenagalistrikan 35.000 MW, yang 25 persennya atau sekitar 8.800 MW akan datang dari energi terbarukan,” ujarnya.

Menurut Sudirman, beberapa program kerja yang akan dilakukan oleh tim persiapan pembentukan kelembagaanCoE adalah membangun fasilitas berbasis daring agar seluruh info pengembangan energi bersih di Indonesia dan kegiatan terkait dapat diakses dengan mudah, mengembangkan fasilitas pemetaan geospasial yang mumpuni untuk mendukung analisa kelayakan, perencanaan, dan pemantauan proyek-proyek energi bersih yang mendekati waktu sebenarnya (near real time), dan menciptakan hubungan kerja sama yang baik antara CoE dengan para pemangku kepentingan, termasuk peneliti, pengembang, dan pelaksana teknologi.

“Hal itu diperlukan karena aktivitas CoE akan bersifat kolaboratif antara Kementerian ESDM dengan kementerian/lembaga terkait sehingga menyatukan semua inisiatif yang telah ada dan memerlukan dukungan dalam pengembangan energi bersih,” tuturnya.

Sudirman mengungkapkan, CoE Indonesia didirikan dengan pendekatan yang berbeda dengan CoE lainnya di dunia karena tidak hanya sebagai laboratorium untuk meneliti teknologi dan inovasi baru, melainkan juga sebagai pusat dukungan investasi dan bisnis terhadap percepatan pengembangan energi bersih di seluruh Indonesia, bahkan di daerah yang terpelosok, terpinggir, dan terdepan.

Kegiatan CoE akan terdiri atas tiga fokus, yakni: informasi, investasi, dan teknologi. Informasi termasuk data dukung, penting untuk menganalisa program pengembangan energi bersih. Investasi dibutuhkan untuk membantu sektor swasta dan mitra pengembang dalam mempersiapkan proyek yang dapat berjalan. Teknologi akan sentral peranannya dalam penelitian dan penggunaan teknologi energi bersih. Fokus pada informasi akan menjadi kegiatan utama untuk membantu para investor dan pelaku bisnis, sedangkan kegiatan lainnya akan memperkuat kapasitas CoE dalam melaksanakan Collaborative Learning bersama-sama dengan investor, pemerintah, sektor swasta, dan pemangku kepentingan lainnya.

Bali sebagai Kawasan Nasional Energi Bersih (KNEB) akan menjadi tuan rumah yang sangat strategis bagi infrastruktur fisik CoE karena diharapkan dapat menjadi percontohan penerapan energi bersih dalam skala kawasan yang dirancang untuk menjadi rujukan (benchmark) bagi masyarakat dalam proses produksi, distribusi, dan konsumsi energi berbasis energi bersih sesuai karakter sumber daya lokal, seperti surya, air, angin, dan biogas. KNEB ini sendiri menjadi titik awal gerakan nasional pemanfaatan sumber daya alam Indonesia yang berlimpah menjadi sumber energi bersih.

Perwujudan komitmen gerakan energi bersih di Bali, juga ditandai dengan ditandatanganinya Master Sales and Purchase Agreement (MSPA) dan Confirmation Notice (CN) antara para penyedia gas yaitu PT Pertamina (Persero), Total E & P Indonesie, dan Inpex Corporation yang beroperasi di Blok Mahakam dengan PT PLN (Persero). Menteri ESDM menyaksikan penandatanganan tersebut guna mempercepat pencapaian target Bali sebagai wilayah percontohan KNEB sesuai Keputusan Menteri ESDM Nomor 4421 K/20/MEM/2015 tanggal 15 Oktober 2015 tentang Penetapan Provinsi Bali Sebagai Kawasan Nasional Energi Bersih.

Eksplorasi | Tempo | Aditya

Tags: CoE Energi BersihEnergi BersihESDMMenteri ESDM
Aloysius Diaz Aditya

Aloysius Diaz Aditya

Next Post
Transformasi Pengadaan Minyak ISC Berpotensi Tambah Financial US$ 651 Juta

Transformasi Pengadaan Minyak ISC Berpotensi Tambah Financial US$ 651 Juta

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Recommended

Badak NGL Kirim Kargo LNG ke-9.000 Tujuan Jepang

Badak NGL Kirim Kargo LNG ke-9.000 Tujuan Jepang

9 tahun ago
Bajaj Gas Gratis PGN Disambut Antusias Warga Jakarta

Bajaj Gas Gratis PGN Disambut Antusias Warga Jakarta

9 tahun ago

Sering Dibaca

  • Ini Dia, Sumber Daya Alam Unggulan 11 Negara ASEAN

    Ini Dia, Sumber Daya Alam Unggulan 11 Negara ASEAN

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Tersangka Kasus Korupsi Pertamina Balikpapan Ditahan Kejagung

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Ketersediaan Air Bersih Semakin Krisis

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Berikut Ini Empat Masalah Besar yang Dihadapi Pertamina

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Astaga, 42.352 Desa di Indonesia Belum Teraliri Listrik

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

RSS Moneter.id

  • Agung Podomoro Jalin Kerjasama Strategis Dengan Konsorsium Jepang Kembangkan Kota Podomoro Tenjo 9 September 2025
  • Konsisten Wujudkan Budaya K3, Trakindo Raih 5 Penghargaan Internasional 9 September 2025
  • Pasca Api Membakar Pasar Inpres Payakumbuh, Para Adat Menuntut Kehormatan 9 September 2025
  • Reshuffle Kabinet Merah Putih, Menkeu Sri Mulyani Diganti Purbaya Yudhi Sadewa 8 September 2025
  • Perbaikan Dipercepat, JPO Polda Metro Jaya Sudah Bisa Digunakan 8 September 2025
  • Waspada Penipuan Online, Ini 5 Modus yang Harus Kamu Ketahui 8 September 2025
  • Libur Panjang, Pertamina Tetap Siaga Pasok Energi ke Seluruh Indonesia 8 September 2025
  • Bank Mandiri Raih Peringkat ESG Risk Rating Terbaik di ASEAN dari Sustainalytics 8 September 2025
  • BRI Raih Anugerah Ekonomi Hijau atas Pemberdayaan UMKM 8 September 2025
  • Dorong Swasembada Energi Nasional, PLN Genjot Proyek Panas Bumi 8 September 2025
EKSPLORASI.ID

© 2020 Eksplorasi.id - REFERENSI BERITA ENERGI

Navigate Site

  • REDAKSI
  • KETENTUAN LAYANAN
  • PEDOMAN SIBER
  • HUBUNGI KAMI

Follow Us

No Result
View All Result
  • HOME
  • BERITA
  • INDEPTH
  • RAGAM
  • ENGLISH NEWS
  • OPINI
  • VIDEO
  • FOTO
  • INFOGRAFIS
  • INDEKS

© 2020 Eksplorasi.id - REFERENSI BERITA ENERGI

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In