Eksplorasi.id – Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Sudirman Said mengatakan Program Indonesia Terang (PIT) difokuskan di enam provinsi di Indonesia.
Dia menyebutkan keenam provinsi tersebut, antara lain Papua, Papua Barat, Maluku Utara, Maluku, Nusa Tenggara Timur (NTT) dan Nusa Tenggara Barat (NTB).
“Tahun 2016 sudah dialokasikan dana sebesar Rp441 miliar untuk membangun listrik dengan kapasitas 9,4 MW (megawatt) di enam provinsi itu,” kata Sudirman di Kabupaten Maybrat, Papua Barat, ditulis Minggu (24/4).
Secara keseluruhan, menurut dia, PIT akan membutuhkan investasi sekitar Rp100 triliun, dengan harapan 80 persen diantaranya akan dipenuhi oleh investasi korporasi. Sedangkan 20 persennya akan disangga oleh APBN.
Lebih lanjut, dia mengatakan di dalam peta ketenagalistrikan, terdapat sebanyak 12.659 desa di Indonesia yang belum memperoleh aliran listrik secara memadai.
Bahkan, sambung dia, 2.519 desa diantaranya sama sekali belum tersentuh aliran listrik, sehingga masih gelap.
“Bisa dibayangkan, desa-desa yang belum dialiri listrik itu pasti terbelakang, tidak bisa mengakses sumber informasi dan taraf hidupnya tidak meningkat,” ujar Sudirman.
Melalui PIT, dia menuturkan pihaknya akan menyiapkan berbagai insentif, baik dana pendamping, dana pembangunan rintisan, maupun bentuk insentif lainnya seperti kebijakan tarif.
“PIT juga menjadi platform untuk memacu pembangunan Energi Baru dan Terbarukan (EBT), karena jenis energi tersebut paling cocok untuk mengatasi kesenjangan di wilayah yang jauh dari jaringan listrik nasional,” tutur Sudirman.
Sementara itu, Wakil Gubernur Papua Barat Irine Maribuy mengungkapkan dengan adanya aliran listrik, maka masyarakat dapat mengakses segala informasi sekaligus meningkatkan taraf hidupnya masing-masing.
“Kelistrikan adalah urat nadi pembangunan. Maka dari itu, kami mohon perhatian dari pemerintah supaya segera mengalirkan listrik ke daerah-daerah yang belum tersentuh aliran listrik, termasuk di Papua,” ungkap Irine.
Ponco | Ant