Eksplorasi.id – Menteri ESDM Ignasius Jonan dalam kuliah umumnya di Universitas Teknologi Sumbawa, Jumat (28/4), mengatakan bahwa hidup itu harus menggunakan akal sehat.
Dia juga menjelaskan, proses belajar itu jangan hanya terbatas di lingkup akademis saja tapi juga di dunia nyata. “Dalam hidup, satu, harus realistis. Kedua, harus efisien. Ketiga, harus itu efektif dan keempat harus bersih dari korupsi,” kata dia, dilansir dari situs resmi Kementerian ESDM, Sabtu (29/4).
Mengenai hidup harus efisien, Jonan menjelaskan, misalnya dalam pengembangan energi baru terbarukan seperti PLTMH, PLTS dan lain sebagainya.
Apapun sumber teknologi yang digunakan, imbuh dia, harganya makin lama harus makin terjangkau oleh masyarakat. Karena tantangan listrik itu sekarang bukan ada atau tidak ada, tapi permasalahan harga yang bisa atau tidak dijangkau masyarakat.
“Harga tarif listrik harus ditentukan oleh negara, karena saya percaya misalnya harga listrik itu dibiarkan tidak diatur tarifnya lama-lama yang mampu beli listrik hanya kalangan menengah atas,” ujar Jonan.
Berdasarkan data yang ada di Kementerian ESDM, saat ini sejak Indonesia merdeka 72 tahun lalu, masih ada lima ribu desa yang sama sekali belum menikmati listrik dan 10 ribu lebih yang menikmati listrik sekedarnya.
“Melistriki daerah-daerah belum berlistrik dan listrik sekedarnya, inilah pekerjaan yang harus dilakukan dan jangan sampai ada kabel listrik lewat depan rumah saudara-saudara kita harus mampu beli listrik. Kalau ada dan tidak mampu, ini bahaya,” ujar dia.
Reporter : Sam