Eksplorasi.id – Pemerintah melalui Kementerian ESDM tahun ini menargetkan rasio elektrifikasi di seluruh Tanah Air mencapai 97,5 persen.
Menteri ESDM Ignasius Jonan mengatakan, tahun lalu, dari target rasio elektrifikasi 92,75 persen yang mencapai target 95,35 persen.
“Setiap tahun sejak 2014 rasio elektrifikasi terus mengalami peningkatan. Misalnya pada 2014 yang hanya 84,4 persen naik menjadi 88,3 persen pada 2015, dan naik lagi menjadi 91,16 persen pada 2016,” kata dia ketika menjadi keynote speech dalam acara Energy Talk dengan tema ‘Mendongkrak Rasio Elektrifikasi’ di Jakarta, Selasa (6/3).
Dia menjelaskan, terdapat 2.519 desa yang listriknya belum masuk sama sekali. “Kami akan fokus ke sana, karena pemerataan itu penting.”
Menurut Jonan, penyediaan listrik bagi desa belum berkembang, desa terpencil, perdesaan perbatasan, dan pulau kecil berpenduduk yang belum memiliki akses listrik utamanya akan berbasis energi baru terbarukan (EBT), dengan kapasitas di bawah 50 MW.
Keterangan Jonan, sejak 2013 hingga 2017 kapasitas pembangkit terpasang juga terus mengalami peningkatan. Data Kementerian ESDM menyebutkan, kapasitas pembangkut terpasang pada 2013 semula hanya 51.019 MW.
Kemudian berturut-turut naik menjadi 53.065 MW (2014), 55.528 MW (2015), 59.656 MW (2016), dan 60.491 MW (2017).
Data lain menyebutkan, tahun lalu juga terdapat tambahan kapasitas pembangkit listrik EBT. Rinciannya, PLTP 1.808,5 MW, PLTA 5.124 MW, PLT Bioenergi 296 MW, PLTS dan PLTMH 1.840,7 MW, dan PLTB 1,12 MW.
Reporter: Feb