• EKSPLORASI.ID
  • MONETER.ID
  • BANTEN.CO
Minggu, Juni 22, 2025
  • Login
EKSPLORASI.ID
  • HOME
  • BERITA
  • INDEPTH
  • RAGAM
  • ENGLISH NEWS
  • OPINI
  • VIDEO
  • FOTO
  • INFOGRAFIS
  • INDEKS
No Result
View All Result
  • HOME
  • BERITA
  • INDEPTH
  • RAGAM
  • ENGLISH NEWS
  • OPINI
  • VIDEO
  • FOTO
  • INFOGRAFIS
  • INDEKS
No Result
View All Result
EKSPLORASI.ID
No Result
View All Result
Home BERITA

Miris, Nasib Blok Migas Terbesar di Indonesia Ini Terlantar Gara-gara Teknologi Kurang Canggih

by Aloysius Diaz Aditya
20 Mei 2016
in BERITA
0
0
SHARES
78
VIEWS
Share on WhatsappShare on Facebook

Eksplorasi.id – Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) mengatakan, Indonesia belum memiliki teknologi mumpuni untuk mengembangkan ladang gas Blok East Natuna. Padahal, potensi cadangan migas di lokasi tersebut sangat besar, bahkan lebih besar dari Blok Masela, Maluku.

Wakil Kepala SKK Migas Zikrullah mengatakan, Blok Natuna memiliki potensi cadangan gas mencapai 46 trillion cubic feet (TCF). Sementara, Blok Masela hanya memiliki cadangan gas sebesar 10,7 TCF.

Menurutnya, kandugan CO2 di Blok Natuna terlalu tinggi. Bahkan, kandungannya lebih tinggi daripada gas itu sendiri. Sehingga, diperlukan teknologi lebih canggih untuk mengembangkan blok tersebut.

“Ini sebenarnya cerita lama, artinya, kandungan co2-nya itu tinggi bahkan lebih tinggi dari gas metane-nya itu yang dapat dimanfaatkan. Sehingga memerlukan teknologi yang dapat mengolah CO2 yang tinggi, dan itu teknologinya belum kita temukan, yang cocok (belum ditemukan),” katanya.

Menurutnya, saat ini Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) belum menemukan teknologi tepat untuk mengeksplorasi potensi tersebut. PT Pertamina (Persero) sedianya berminat untuk mengelola blok tersebut, sayangnya belum ada partner yang dapat diajak kerja sama mengelola Blok Natuna.

“Makanya, partner yang ada natuna D-Alpha, itu kan sama pertamina. Tapi PIC-nya kan belum ditunjuk. Saya sulit kasih komen ini karena ranahnya masih di (Ditjen) Migas belum di SKK,” pungkasnya.

Eksplorasi | Aditya | Antara

Tags: blokmigasnatunaSKK Migas
Aloysius Diaz Aditya

Aloysius Diaz Aditya

Next Post
Expat & Expert Migas “Blusukan” ke Kampus

Expat & Expert Migas "Blusukan" ke Kampus

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Recommended

PLN Sesuaikan Tarif Dasar Listrik

Cara Cerdas PLN Atur “Subsidi Silang” Listrik dan Mikrohidro

9 tahun ago
Lima Pekerja Ilegal Asal Cina Ditangkap Saat Bekerja di PLTU Mpanau Palu

Lima Pekerja Ilegal Asal Cina Ditangkap Saat Bekerja di PLTU Mpanau Palu

9 tahun ago

Sering Dibaca

  • Potensi Uranium Indonesia 77 Ribu Ton, Bisa Penuhi Kebutuhan Listrik 40 Tahun

    Potensi Uranium Indonesia 77 Ribu Ton, Bisa Penuhi Kebutuhan Listrik 40 Tahun

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Berikut Profil Singkat Perusahaan yang Kena Sanksi Daftar Hitam oleh Pertamina

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Menyigi Kedekatan Massa Manik dan Grup Danatama

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Ini Data Lokasi Pengeboran Minyak Ilegal di Banyuasin

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • FSRU Lampung Terima 1 Kargo LNG dari Tangguh

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

RSS Moneter.id

EKSPLORASI.ID

© 2020 Eksplorasi.id - REFERENSI BERITA ENERGI

Navigate Site

  • REDAKSI
  • KETENTUAN LAYANAN
  • PEDOMAN SIBER
  • HUBUNGI KAMI

Follow Us

No Result
View All Result
  • HOME
  • BERITA
  • INDEPTH
  • RAGAM
  • ENGLISH NEWS
  • OPINI
  • VIDEO
  • FOTO
  • INFOGRAFIS
  • INDEKS

© 2020 Eksplorasi.id - REFERENSI BERITA ENERGI

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In