Eksplorasi.id – Pembangunan proyek PLTU Cilacap Ekspansi Fase 2 berkapasitas 1 x 1.000 megawatt (MW), hari ini (Rabu, 12/10), telah mulai dilakukan.
PLTU tersebut dibangun di atas lahan seluas 26 hektare (ha) dan berlokasi di Kecamatan Kesugihan, Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah. PLTU Cilacap Ekspansi masuk ke dalam delapan megaproyek pembangkit dalam program 35 ribu MW.
Direktur Pengadaan PT PLN (Persero) Supangkat Iwan Santoso mengatakan, PLTU itu dibangun oleh PT Sumber Segara Primadaya (S2P). perusahaan patungan antara PT Sumberenergi Sakti Prima (SSP) dengan PT Pembangkit Jawa-Bali (PJB), anak usaha PLN.
“Siang ini kami melaksanakan groundbreaking (peletakan batu pertama) proyek. PLTU Cilacap Ekspansi sudah menggunakan teknologi ultra supercritical boiler yang memiliki efisiensi tinggi dan ramah lingkungan,” kata dia di Cilacap, Rabu (12/10).
Supangkat menjelaskan, teknologi tersebut lebih bagus dari yang sebelumnya, ultra supercritical, karena memiliki tingkat efisiensi sangat tinggi dan ramah lingkungan.
Dia mengungkapkan, total investasi yang digelontorkan untuk PLTU tersebut mencapai USD 1,389 miliar atau sekitar Rp 18,2 triliun. Dana tersebut diperoleh dari pinjaman sejumlah bank, seperti Bank of China, China Development Bank, dan PT BRI (Persero) Tbk.
“Kami memeroleh komitmen pembiayaan dari Bank of China sebesar USD 1 miliar. Sementara dari dalam negeri, yakni dari BRI, berupa kredit investasi sebesar USD 300 juta,” jelas dia.
Supangkat berkomentar, nantinya setelah beroperasi nanti, PLTU Cilacap Ekspanasi akan memasok ke jaringan 500 kV Jawa-Bali melalui Gardu Induk Tegangan Tinggi (GITET) Adipala dan diteruskan ke GITET Kesugihan.
Direktur Utama PJB, Iwan Agung menambahkan, pihaknya berharap proyek ini mampu menjadi bagian dari solusi PLN untuk menerangi seluruh Indonesia, dan mendorong pertumbuhan ekonomi. Proyek itu ditargetkan rampung dibangun selesai dalam 39 bulan atau kuartal I 2020.
Sumber : Antara