Eksplorasi.id – Nicolas (Nico) Kanter yang kini duduk sebagai presiden direktur (presdir) PT Vale Indonesia Tbk masuk radar calon direktur utama (dirut) PT Pertamina (Persero) untuk menggantikan Nicke Widyawati.
Sumber Eksplorasi.id mengungkapkan, masuknya nama Nico Kanter digadang-gadang karena yang bersangkutan berpengalaman memimpin sejumlah perusahaan multinasional di sektor energi.
“Nico Kanter akan menjadi kuda hitam bagi calon lainnya. Apalagi dia sangat pengalaman di bidangnya,” kata sumber di Jakarta, Kamis (14/1).
Sumber menjelaskan, masuknya Nico Kanter sebagai kandidat bisa menimbulkan turbulensi di tubuh Pertamina.
“Ada kesan internal Pertamina tidak mampu menjadi orang nomor satu di BUMN tersebut. Apalagi selama ini Pertamina kerap dipimpin oleh orang dari luar,” jelas sumber.
Catatan Eksplorasi.id, sejak 10 tahun yang lalu, Pertamina dipimpin oleh orang dari luar perusahaan, dengan mengesampingkan dua nama internal yang pernah menjadi pelaksana tugas (plt) dirut, yakni Muhammad Husein (1 Oktober – 28 November 2014) dan Yenny Andayani (3 Februari – 16 Maret 2017).
Orang luar yang dimaksud pernah duduk sebagai dirut Pertamina adalah, Karen Agustiawan (5 Februari 2009 – 1 Oktober 2014), Dwi Soetjipto (28 November 2014 – 3 Februari 2017), Elia Massa Manik (16 Maret 2017 – 19 April 2018), dan kini sejak 30 Agustus 2018 dipimpin oleh Nicke Widyawati.
“Fakta membuktikan, dipimpin oleh orang dari luar, Pertamina gagal menjadi perusahaan energi multinasional kebanggaan bangsa ini. Ironisnya, salah satu mantan dirut tersebut kini menjadi tersangka kasus korupsi,” tegas sumber.
Sementara itu, mengutip situs resmi PT Vale, Nico Kanter sebelum menjadi orang nomor satu di perusahaan itu dia pernah menjabat sebagai komisaris independen PT Vale sejak 17 April 2009.
Sebelum bergabung dengan PT Vale, Nico Kanter menjabat sebagai Head of Country BP Indonesia sejak 2007. Nico Kanter kembali dipercaya menjadi presdir Vale pada Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Tahunan pada 4 April 2018 setelah diangkat menjadi presdir untuk pertama kali pada RUPS Luar Biasa 27 September 2011.
Sebelum itu, dia adalah executive vice president, Sumber Daya dan Hubungan Manusia di BP.
Nico Kanter mengawali karier di BP Indonesia sejak 1984 sebagai penasihat hukum. Sejak 1987 hingga 1999 dia berkarier sebagai pimpinan di berbagai departemen termasuk Pembelian, Keuangan, Perencanaan & Pengendalian, Pemasaran & Komersial, HR dan VP Public & Government Affairs.
Setelah itu dia menjabat sebagai Human Resources Manager pada 1996 hingga 1999. Dia lalu duduk sebagai senior vice president Human Resources & General Suport di Vico Indonesia (diakuisisi oleh BP) pada 2001 sampai 2002, dan sejak 2003 ditugaskan di BP Asia Pacific & Middle East (Hong Kong) sebagai executive assistant bagi Group Vice President Upstream.
Nico Kanter meraih gelar magister dalam bidang Hukum dari Universitas Indonesia dan gelar master dalam Administrasi Bisnis (Bisnis Internasional) dari University of Southern California, Amerika Serikat.
Reporter: Sam