Eksplorasi.id – PT Nusantara Regas melakukan ground breaking proyek meter gas Muara Karang Peaker pada Senin (11/9) di area Onshore Receiving Facility (ORF) Muara Karang, Jakarta Utara. Tujuan pembangunan proyek itu sebagai bagian dari upaya memenuhi kebutuhan gas nasional, khususnya untuk wilayah Jawa Bagian Barat,
Direktur Utama Nusantara Regas Tammy Meidharma menjelaskan bahwa pembangunan meter gas Muara Karang Peaker ini merupakan salah satu bentuk nyata komitmen perseroan yang ditujukan untuk optimalisasi pasokan gas ke pembangkit baru PJB Muara Karang Peaker 500 MW.
“Nusantara Regas telah memasok gas ke pembangkit listrik PJB UP Muara Karang sejak lima tahun yang lalu. Kami terus berupaya memberikan pelayanan terbaik kepada konsumen dengan terus meningkatkan performa kehandalan dan proyek-proyek modifikasi guna memenuhi kebutuhan gas nasional. antara lain dengan membangun meter gas Muara Karang Peaker ini,” kata dia.
Pembangunan meter gas Muara Karang Peaker selain untuk mendukung pembangkit baru PJB Muara Karang Peaker 500 MW, juga merupakan bagian dari dukungan Nusantara Regas kepada PLN untuk pencapaian proyek 35 ribu MW.
Proyek ini akan menyiapkan fasilitas penyaluran gas dengan kapasitas maksimum hingga 135 MMscfd pada tekanan operasi di titik serah sebesar 620 psig. Tie-in pipa gas akan dilakukan di ORF eksisting, di mana pipa 12 inchi akan digelar dari tie-in point melalui pipe support eksisting (di sebelah utara ORF) menuju lokasi skid metering (di lahan yang berada di antara meter Priok Paket A dan ORF PHE ONWJ).
Sebagai fasilitas pendukung, sistem alat ukur juga akan dilengkapi dengan instrumen air package, metering shelter, dan overhead crane. Pelaksanaan EPCIC proyek akan berlangsung selama 14 bulan dengan target commissioning pada Oktober 2018.
Selain menyuplai gas untuk pembangkit Muara Karang, Nusantara Regas pada 2013 juga mulai memasok gas untuk kebutuhan PLN lainnya, yaitu di Tanjung Priok melalui fasilitas barang milik negara (BMN) berupa pipa offshore Muara Karang-Tanjung Priok yang dioperasikan oleh Kontraktor Kontrak Kerjasama (KKKS) PHE ONWJ dalam skema utilisasi aset negara.
Melalui mekanisme sewa ini, Nusantara Regas dan PHE ONWJ telah menjadi pionir kerja sama hulu-hilir untuk pemenuhan kebutuhan energi nasional. Pada awal 2017, Nusantara Regas kembali melakukan sinergi dengan PT Pertamina Gas untuk menyalurkan gas ke pembangkit PLN di Muara Tawar.
Selain itu, Nusantara Regas juga tengah menyiapkan diri untuk penambahan suplai gas ke Indonesia Power Tanjung Priok Project Block V pada 2019. Di sisi lain, selama lebih dari lima tahun, Nusantara Regas juga mencatat kinerja operasi yang sangat bagus, antara lain dengan kehandalan operasi yang menunjukkan plant availability factor hingga 98 persen dan reliability factor di atas 99 persen.
Level efisiensi operasi FSRU dan ORF juga cukup baik karena rata-rata masih di atas 98 persen. Nusantara Regas terus berkomitmen untuk mengedapankan aspek keamanan dalam setiap kegiatan operasional perusahaan sejalan dengan prinsip Zero Accident yang ditetapkan perusahaan terhadap kegiatan operasi, melalui tiga aturan utama, ‘Patuh, Intervensi dan Peduli’.
Sekedar informasi, Nusantara Regas didirikan pada 14 April 2010 dan merupakan perusahaan joint venture PT Pertamina (Persero) dan PT PGN (Persero) Tbk, dengan kepemilikan saham 60 persen Pertamina dan 40 persen PGN.
Berdasarkan Keputusan Presiden No 1/2010, Nusantara Regas didirikan dengan tujuan mengatasi masalah pasokan gas untuk pembangkit PLN di area Teluk Jakarta. Lingkup bisnis Nusantara Regas meliputi pengoperasian FSRU Nusantara Regas Satu, penyimpanan, dan regasifikasi LNG, membeli LNG dari pemasok, dan menjual hasil regasifikasi ke end users.
Reporter : Sam