Eksplorasi.id – Sikap Menteri ESDM Sudirman Said dan Kepala SKK Migas Amien Sunaryadi yang terkesan ‘pasang badan’ untuk Inpex Masela Ltd dianggap bagian dari sebuah konspirasi neoliberalisme gaya baru.
“Lihat saja dari awal bagaimana sikap Sudirman dan Amien terhadap Inpex. Keduanya jelas-jelas sangat membela Inpex. Mulai dari soal konsep pembangunan kilang, di mana mereka berkukuh agar dilakukan di laut, hingga kini soal intensif,” kata seorang pejabat di sektor migas yang enggan disebut namanya kepada Eksplorasi.id, Kamis (9/6).
Pejabat itu menambahkan, Presiden Joko Widodo (Jokowi) mesti melakukan pengawasan ekstra hati-hati terhadap polah kedua pejabat tersebut. Pasalnya, diduga Inpex akan ‘menggunakan’ kedua pejabat itu untuk memperlambat bahkan memperlama proses revisi rencana pengembangan (plan of development/ POD) Blok Masela dengan skema di darat (onshore).
“Jika itu terjadi, maka pengembangan Blok Masela akan terkatung-katung. Bahkan, tidak menutup kemungkinan proyek itu belum akan mulai digarap oleh Inpex hingga pergantian rezim pemerintahan. Kalau bisa, Presiden Jokowi cepat mengganti kedua petinggi itu karena manuver keduanya sangat berbahaya,” ungkap dia.
Sikap ‘pembelaan’ yang dilakukan Sudirman dan Amien, lanjut pejabat tersebut, juga bisa dilihat cepatnya Sudirman dan Amien selalu merespons setiap apa yang akan dilakukan oleh Inpex, misalnya soal permintaan insentif.
Sebelumnya, Kementerian ESDM mengaku telah menerima surat dari Inpex terkait permintaan insentif bagi pengembangan Blok Masela dengan skema darat. Menteri Sudirman pun mengaku telah menyerahkan keinginan Inpex kepada SKK Migas, karena isi surat bersifat teknis.
Sudirman tidak mengelak surat itu berisikan masalah keekonomian investasi jika proyek tersebut dibuat secara skema darat. “Sudah dikomunikasikan kepada saya dan nanti akan kami kaji. Dan, karena hitung-hitungannya itu teknis sekali, jadi biarkan SKK Migas yang menyelesaikannya. Tapi yang jelas, namanya usaha atau investasi kan terkait return. Jadi apapun yang mereka (Inpex) usulkan, tentu demi menjaga rate of return yang mereka harapkan,” ujar Sudirman, Selasa (7/6).
Fait Accompli
Diminta komentarnya, Direktur Eksekutif Center of Energy and Resources Indonesia (CERI) Yusri Usman menilai, Sudirman Said bertindak seolah menjadi juru bicara dari Inpex. “Untuk apa permintaan Inpex itu diungkap ke publik oleh seorang menteri. Banyak surat permintaan serupa yang juga dikirim oleh kontraktor migas lainnya tapi tidak disampaikan ke publik oleh Sudirman Said,” kata dia.
Sehingga, imbuh Yusri, pernyataan tersebut bisa dikesan oleh publik bahwa Sudirman Said tidak sepenuh hati ingin menjalankan perintah presiden agar pengembangan Blok Masela dilakukan dengan skema di darat.
“Pernyataan Sudirman bahwa Inpex menjaga return atas perubahan offshore ke onshore terkesan seperti fait accompli (keadaan yang harus diterima, red) oleh presiden, dan itu sama saja dengan menyalahkan keputusan presiden yang berakibat Inpex minta insentif,” jelas Yusri.
Kemudian, lanjut Yusri, semestinya Sudirman dan Amien tidak langsung merespons angka-angka yang disodorkan oleh Inpex. Pasalnya, angka yang disodorkan Inpex terkait pengembangan skema darat membuat return project alias pengembalian investasi menjadi tidak sangat ekonomis.
“Terlihat Sudirman dan Amien seakan ‘pasrah’ menerima begitu saja angka dari Inpex. Perlu diketahui, informasi yang saya peroleh, asumsi Inpex untuk Masela adalah harga minyak USD 80 per barel. Karena harga saat ini di bawah asumsi tersebut, maka Inpex tentu saja minta insentif agar keekonomiannya masuk,” ujar dia.
Yusri menambahkan, Sudirman dan Amien pun disinyalir seakan lepas tangan soal pembebasan lahan untuk di darat. Menurutnya, ini mungkin karena keduanya tidak berniat mewujudkan skema di darat.
“Sudirman dan Amien jelas tidak punya itikad baik untuk membela kepentingan negara soal Masela, bahkan terkesan tunduk oleh kepentingan investor. Kalau benar keduanya membela negara, semestinya mereka bisa bersikap keras terhadap Inpex. Misalnya, ancam saja Inpex kalau mereka tidak mau ikut aturan maka akan diserahkan ke Pertamina. Inpex pasti tidak akan berani mundur, karena Masela itu sudah proved reserves (cadangan terbukti), bukan fase eksplorasi lagi,” jelasnya.
Heri