Eksplorasi.id – Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Sudirman Said menyatakan pemerintah terus melakukan koordinasi dengan pihak kepolisian terkait insiden kekerasan yang terjadi di Terminal BBM Teluk Kabung, Padang, Sumatera Barat.
“Koordinasi ini penting untuk pengamanan. Kami sudah menghubungi Kapolda Sumatera Barat dan anggota Brimob sudah berjaga di lokasi kejadian,” ujar Menteri ESDM Sudirman Said dalam rapat kerja dengan Komisi VII DPR RI di Jakarta, Rabu.
Menurut Sudirman, peristiwa kekerasan dan penyerangan oleh preman terhadap fasilitas milik PT Pertamina (Persero) bukanlah yang pertama kali terjadi.
Oleh karena itu, ia menegaskan pemerintah bekerja sama dengan Pertamina berupaya untuk mencegah kejadian serupa terulang kembali.
Adapun tindak kekerasan di TBBM Teluk Kabung tersebut bermula pada pukul 13.00 WIB saat Kepala Operasi (OH) TBBM melakukan pengawasan lapangan. Dalam tugasnya itu dia menemui orang tanpa identitas dan memberikan teguran.
OH tersebut mendapatkan perlawanan, kendati akhirnya oknum tersebut dapat ditangkap oleh aparat keaman. Setelah kejadian itu, sekitar pukul 13.15 WIB, datang sekumpulan orang tidak dikenal menyerbu “filling shed” dan menganiaya OH.
Setelahnya, operasional TBBM Teluk Kabung sempat dihentikan sementara sampai akhirnya bisa beroperasi kembali pada hari ini, Rabu (8/6).
Sementara itu, masih dalam rapat kerja dengan Komisi VII, Direktur Utama Pertama Dwi Soetjipto mengatakan tindakan-tindakan premanisme di fasilitas-fasilitas milik Pertamina telah merugikan perusahaan BUMN tersebut.
Pertamina menegaskan terus menjalin kerja sama dengan berbagai pihak sebagai langlah pencegahan. Selain itu, Dwi juga menyatakan bahwa jajarannya tidak takut akan ancaman-ancaman kekerasan tersebut.
“Karyawan kami tidak akan mundur jika terjadi penyerangan terhadap objek vital nasional yang dikelola Pertamina,” tutur dia.
Eksplorasi | Aditya | antara