• EKSPLORASI.ID
  • MONETER.ID
  • BANTEN.CO
Minggu, Agustus 10, 2025
  • Login
EKSPLORASI.ID
  • HOME
  • BERITA
  • INDEPTH
  • RAGAM
  • ENGLISH NEWS
  • OPINI
  • VIDEO
  • FOTO
  • INFOGRAFIS
  • INDEKS
No Result
View All Result
  • HOME
  • BERITA
  • INDEPTH
  • RAGAM
  • ENGLISH NEWS
  • OPINI
  • VIDEO
  • FOTO
  • INFOGRAFIS
  • INDEKS
No Result
View All Result
EKSPLORASI.ID
No Result
View All Result
Home BERITA

Pelaku Migas Butuh Insentif Country Basis Untuk Dorong Eksplorasi

by Aloysius Diaz Aditya
1 Mei 2016
in BERITA
0
SKK Migas Kampanye Usaha Hulu Migas ke Mahasiswa

Illustration offshore platform. | Photos: Special.

0
SHARES
37
VIEWS
Share on WhatsappShare on Facebook

Eksplorasi.id – Kontraktor minyak dan gas bumi (migas) menganggap insentif country basis yang sedang dikaji pemerintah bisa mendongkrak kegiatan eksplorasi. Mereka berharap pemerintah dapat menerapkan insentif tersebut di tengah harga minyak yang masih rendah saat ini.

penggantian biaya operasional atau cost recovery dengan skema country basis yang saat ini masih dikaji pemerintah bisa mendongkrak kegiatan eksplorasi. Untuk itu pemerintah diharapkan dapat menerapkan skema tersebut di tengah harga minyak mentah dunia yang saat ini masih rendah.

Presiden Direktur PT Energi Pasir Hitam Indonesia (Ephindo) Sammy Hamzah mengatakan dengan kondisi harga minyak sekarang, pelaku migas membutuhkan insentif agar bisa tetap bertahan. Salah satunya country basis untuk skema penggantian biaya operasi atau cost recovery. (Baca: Pemerintah Tak Mau Obral Insentif Pengganti Biaya Operasi Migas)

Dengan skema ini kontraktor tetap bisa mengajukan cost recovery meski gagal menemukan cadangan migas di masa eksplorasi. Pemerintah akan mengganti biaya operasi blok itu dari hasil penerimaan kontraktor tersebut di blok lain yang sudah berproduksi.

Skema ini sebenarnya sudah diterapkan di beberapa negara seperti Malaysia dan Norwegia. Sammy mengakui penerapan country basis berpotensi mengurangi pendapatan negara, terutama di blok yang sudah berproduksi.

Namun, hal ini hanya akan terjadi dalam jangka pendek. Ini tidak hanya dirasakan pemerintah, bagi hasil kontraktor juga akan berkurang karena cost recovery makin besar. Sementara dalam jangka panjang kegiatan eksplorasi akan meningkat dan penemuan sumber migas baru akan semakin banyak.

“Tinggal pemerintah putuskan mana yang lebih penting untuk Indonesia. Apakah eksplorasi lebih menguntungkan dan mengurangi pendapatan negara jangka pendek untuk kepentingan jangka panjang,” kata dia kepada Katadata, Jumat (29/4).

Dari data Kementerian ESDM, tahun lalu ada 52 sumur pengeboran dan hanya 15 sumur yang menghasilkan temuan cadangan migas baru. Padahal tahun sebelumnya ada 83 sumur yang dibor dengan 25 temuan cadangan migas. Jumlah pengeboran 2015 semakin rendah bila dibandingkan rata-rata pengeboran 2011 sampai 2013 yang mencapai 104 sumur.

Kegiatan survei seismic 2D dan 3D juga pada tahun lalu juga cukup rendah, hanya ada 7.281 survei. Sedangkan tahun sebelumnya ada 14,414 survei. Ini menandakan bahwa kontraktor sudah tidak lagi bersemangat melakukan kegiatan ekplorasi sejak tren penurunan harga minyak pada pertengahan 2014.

Sammy mengatakan jika kegiatan eksplorasi dapat digenjot, akan menimbulkan efek berganda terhadap perekonomian nasional. Kegiatan ini akan mendorong industri-industri penunjang bisa beroperasi. Dengan begitu lapangan kerja juga akan semakin bertambah.

Menurutnya pemerintah tidak perlu khawatir menerapkan skema tersebut. Mengingat dalam skema kontrak bagi hasil atau production sharing contract (PSC), kontraktor juga tidak bisa sembarangan mengajukan cost recovery. Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Migas (SKK Migas) akan tetap mengawasi proses pengajuan cost recovery. (Baca: BPK Temukan Penyimpangan Cost Recovery ConocoPhillips dan Total)

Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) juga bisa menyeleksi siapa yang berhak untuk mendapat insentif ini. Misalnya hanya kontraktor yang memiliki rekam jejak yang baik dalam eksplorasi. “Kebijakan ring fencing yang diusulkan ini kan tidak harus permanen,” ujarnya.

Eksplorasi | Aditya

Tags: basiscountryeksplorasimigas
Aloysius Diaz Aditya

Aloysius Diaz Aditya

Next Post
2015, PGN Bukukan Laba Bersih Sebesar US$ 401,2 Juta

Kuartal I-2016, PGN Salurkan Gas Bumi 1.643 MMSCFD

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Recommended

SKK Migas Dinilai Tak Tegas Tangani Blok Masela

SKK Migas Cari ‘Kambing Hitam’ Tumbal Blok Masela

9 tahun ago
ESDM Gandeng Pertamina EP Genjot Cadangan Migas Nasional

DPR Rekomendasikan Sebagian Minyak Banyu Urip Dialirkan ke FSO Cinta Natomas

9 tahun ago

Sering Dibaca

  • Tolak Beli Peningkatan ‘Lifting’ Banyu Urip, Sikap ISC Pertamina Dikecam

    Dua Hari Blok Cepu Gagal ‘Lifting’, FSO Gagak Rimang Alami ‘Tank Top’?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • 1 Juta Orang Hidup Dari Tambang Batu Bara, 40% Sudah Dirumahkan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Posisi Dwi Soetjipto sebagai Dirut Pertamina ‘Tidak Aman’? Ini Calon Penggantinya

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Biji Kamandrah Diprediksi Jadi Energi Alternatif Masa Depan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Eksploitasi Tambang Seko Dikecam Masyarakat Sipil

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

RSS Moneter.id

  • Tujuh Perusahaan Antri IPO, 3 Perusahaan Beraset di Atas Rp250 Miliar 8 Agustus 2025
  • BEI Tetapkan 18 Agustus 2025 Sebagai Hari Libur Perdagangan Bursa di Indonesia 8 Agustus 2025
  • Micro Lot untuk Pemula, AI Trading untuk Pro, Semua Ada di Aplikasi HSB! 8 Agustus 2025
  • Kerja Sama Standard Chartered dan Alibaba Group Dorong Pengembangan dan Implementasi Teknologi AI 7 Agustus 2025
  • Album Baru Jackson Wang 'MAGICMAN 2' Jadi Debut Tertinggi di Billboard 7 Agustus 2025
  • Pupuk Indonesia dan Petronas Chemicals Teken MoU untuk Perkuat Ketahanan Pangan 7 Agustus 2025
  • Semester I 2025, BELL Catatkan Total Penjualan Bersih Sebesar Rp283,1 Miliar 7 Agustus 2025
  • TRIS Catat Laba Bersih Meningkat Sebesar 20 Persen di Semester I 2025 7 Agustus 2025
  • CLEO Raih Laba Sebesar Rp 206,6 Miliar di Kuartal II-2025 7 Agustus 2025
  • Kementerian Ekraf dan PCO Satukan Narasi untuk 8% Pertumbuhan Ekonomi dan 0% Kemiskinan di Indonesia 6 Agustus 2025
EKSPLORASI.ID

© 2020 Eksplorasi.id - REFERENSI BERITA ENERGI

Navigate Site

  • REDAKSI
  • KETENTUAN LAYANAN
  • PEDOMAN SIBER
  • HUBUNGI KAMI

Follow Us

No Result
View All Result
  • HOME
  • BERITA
  • INDEPTH
  • RAGAM
  • ENGLISH NEWS
  • OPINI
  • VIDEO
  • FOTO
  • INFOGRAFIS
  • INDEKS

© 2020 Eksplorasi.id - REFERENSI BERITA ENERGI

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In