Eksplorasi.id – Pemerintah pusat akan membangun pembangkit listrik berkemampuan satu megawatt di Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur, pada 2016.
Rencana pembangunan pembangkit listrik itu merupakan bagian dari realisasi Program Indonesia Terang (PIT), kata Kepala Dinas Pertambangan dan Energi Provinsi Nusa Tenggara Timur Boni Marasina kepada Antara, ditulis Rabu (1/6).
“Kami baru selesai rapat dengan Kementerian ESDM. Tahun ini akan dibangun satu megawatt di Flores Timur untuk desa-desa di wilayah itu,” kata Boni Marasina yang sedang berada di Jakarta.
Hanya saja, dia belum bisa memastikan berapa desa yang bisa diterangi dari pembangkit satu MW itu.
Program Indonesia Terang yang digagas Kementerian ESDM akan menyumbang 1.000 MW dari 35.000 MW sampai 2019. Program itu bertujuan menerangi desa tanpa menggunakan energi fosil tetapi menggunakan energi baru terbarukan (EBT).
Program Indonesia Terang ini menyasar 12.659 desa atau 16 persen seluruh desa di Indonesia. 6.962 desa ada di enam provinsi Indonesia Timur yaitu Papua, Papua barat, Maluku, Maluku Utara, Nusa Tenggara Timurdan Nusa Tenggara Barat.
Program ini dimulai dari Timur menuju barat. Program ini sejalan dengan nawacita yaitu pembangunan dari pinggiran.
Provinsi Nusa Tenggara Timur sebagai salah satu dari enam provinsi yang masuk dalam program Indonesia Terang Energi Baru Terbarukan di kawasan Indnesia Timur akan mendapatkan pasokan listrik 35 megawatt (MW).
Menurut dia, pembangunan pembangkit listrik satu MW itu akan dimulai 2016.
“Kami harapkan pembangkit listrik satu MW ini bisa diresmikan pemanfaatannya oleh Presiden Joko Widodo saat menghadiri puncak Hari Nusantara di Kabupaten Lembata 13 Desember 2016,” kata Boni Marasina.
Mengenai sumber EBT, dia mengatakan akan menggunakan arus laut Selat Gonzalu.
“Arus laut di Selat Gonzalu itu berkemampuan membangkitkan energi listrik sebesar 300 megawatt, tetapi akan dikembangkan dulu satu MW,” katanya.
Sisanya akan dibangun oleh konsorsium dari Belanda, sekaligus dengan pembangunan jembatan Pancasila Palmerah, yang menghubungkan Pulau Flores dengan Pulau Adonara.
Aditya | Ant