Eksplorasi.id – Pembangunan jaringan distribusi gas bumi untuk rumah tangga secara masif, tidak hanya bermanfaat menyediakan energi bersih dan murah bagi masyarakat, juga mengurangi besaran subsidi LPG yang harus ditanggung Pemerintah. Saat ini, besaran subsidi LPG mencapai Rp 22 triliun.
Hal tersebut seperti yang dikemukakan oleh Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Sudirman Said belum lama ini.
“Apabila LPG bisa dikonversi ke gas, maka beban subsidi yang Rp 22 triliun akan menurun,” ujarnya.
Sudirman menjelaskan, penurunan subsidi LPG ini lebih baik digunakan untuk sektor-sektor yang lebih produktif seperti pembangunan infrastruktur, sekolah, sarana kesehatan dan sebagainya. Subsidi sebaiknya dinikmati oleh masyarakat yang berhak menerimanya.
“Dari waktu ke waktu, Pemerintah terus menjaga agar subsidi betul-betul jatuh kepada masyarakat yang berhak dan dari waktu ke waktu, masyarakat menengah yang sudah punya kemampuan, bisa menghilangkan subsidi itu,” tegasnya.
Sementara itu, Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi (Migas) Kementerian ESDM, IGN Wiratmaja menambahkan, penurunan subsidi LPG dengan adanya pembangunan jargas ini nilainya memang belum signifikan.Jumlah rumah tangga di Indonesia mencapai 60 juta, sementara tabung LPG ukuran 3 kg yang telah dibagikan mencapai 58 juta tabung.
“Meski demikian, jika pembangunan jargas dilakukan sesuai dengan rencana maka subsidi LPG pasti terus menurun,” tandas Wiratmaja.
Eksplorasi | Bisnis | Aditya