Eksplorasi.id – Pembelian saham PT Sugih Energy Tbk oleh Dana Pensiun (Dapen) Pertamina pada medio 2015 harus diaudit. Pasalnya, pembelian saham tersebut dinilai janggal dan diduga terjadi mark up harga beli saham yang dilakukan Dapen Pertamina ke Sugih Energy.
“Untuk membeli 8,1 persen saham Sugih, Dapen Pertamina merogoh koceknya hampir Rp 700 miliar. Apa benar saham Sugih nilainya sebesar itu? Kalau benar sebesar itu, berarti nilai aset Sugih lebih dari Rp 8,6 triliun dong saat itu,” kata Direktur Eksekutif Center of Energy and Resources Indonesia (CERI) Yusri Usman kepada Eksplorasi.id di Jakarta, Kamis (26/5).
Yusri berkomentar, audit keuangan perlu dilakukan karena pembelian saham tersebut berpotensi merugikan keuangan Dapen Pertamina. Dia menambahkan, laporan keuangan Sugih Energy menunjukkan, pada 2014 total nilai aset perseroan hanya sebesar USD 543,73 juta atau setara Rp 7,4 triliun (kurs Rp 13.605).
“Nah, dari nilai aset Sugih Energy dengan nilai saham yang dibeli Dapen Pertamina saja sudah ada kejanggalan. Dahulu, direksi Dapen Pertamina bilang membeli saham Sugih di bawah harga pasar. Ini yang perlu diselidiki,” ungkap dia.
Terpisah, VP Komunikasi Pertamina Wianda Pusponegoro mengatakan, pihaknya sudah menyelidiki persoalan tersebut. “Manajemen Pertamina akan mereview dan melakukan langkah langkah sesuai ketentuan perusahaan,” ujar dia.
Sebelumnya, pada Oktober 2015, Sugih Energy akhirnya sepakat untuk melepas kepemilikan saham sebesar 8,1 persen kepada Dapen Pertamina dengan nilai pembelian hampir Rp 700 miliar. Helmi Kamal Lubis ketika masih menjabat sebagai direktur utama Dapen Pertamina, mengatakan, harga pembelian 8,1 persen saham Sugih Energy lebih murah dibandingkan harga pasar.
“Karena, kami strategic investment, makanya harga bisa sedikit lebih baik. Kami sedikit mendapat diskon dari harga pasar tersebut. Kami tertarik karena perusahaan private equity asing, KKR saja sudah masuk ke Sugih Energy,” ujar dia kala itu.
Bahkan, Helmi juga pernah mengungkapkan bahwa ke depan ia berharap dapat kontrol Sugih Energy lebih besar lagi di level akuisisi saham 20 persen. Alasan Dapen Pertamina mengakuisisi Sugih adalah sejalan dengan usaha perusahaan induk Dapen, PT Pertamina (Persero).
“Kami memang akan bangun dan ekspansi perusahaan yang terkait sama induk kami,” katanya. Terlebih menurut Helmi ketentuan yang dimiliki Dapen Pertamina yaitu hanya diperbolehkan melakukan akuisisi perusahaan di dalam negeri. “Kalau mau ekspansi ke luar harus lewat anak perusahaan, misal nanti ya lewat Sugih, ” ujar Helmi.
Helmi pun saat itu pernah mengatakan, telah masuk sejumlah penawaran dan komitmen pendanaan untuk Sugih Energy, sesaat setelah dilakukannya akuisisi. Tawaran pembiayaan tersebut di antaranya terdiri dari RHB Bank, Deustche Bank, dan Kredit Swiss senilai USD 400 juta. “Tadinya Sugih harus cari financing, sekarang mereka yang begging ke Sugih setelah Dapen masuk, ” katanya.
Saat ini komposisi saham Sugih Energy terdiri atas, Goldenhill Energy Fund 11,52 persen, Dana Pensiun Pertamina 8,1 persen, Credit Suisse AG SG 6,43 persen, Investures Capital Pte Ltd 6,06 persen, PT Asabri (Persero) 5,77 persen, dan saham publik 62,12 persen.
Di satu sisi, pada 21 Januari 2016, Sugih Energy menggelar rapat umum pemegang saham luar biasa (RUPSLB) di Financial Club Graha CIMB Niaga Jakarta. Dapen Pertamina selaku pemegang saham pun kembali merombak jajaran direksi Sugih Energy dan menempatkan mantan pejabat perusahaan pelat merah itu pada posisi tertinggi.
Dapen Pertamina mengangkat Riyanto Soewarno menggantikan Muhammad Hussein sebagai direktur utama perseroan. Keduanya sama-sama pernah menjabat sebagai petinggi PT Pertamina (Persero).
Setelah Dapen Pertamina masuk sebagai pemegang saham SUGI pada November 2015, RUPS memasukkan Muhammad Hussein selaku mantan pelaksana tugas direktur utama Pertamina, dan sebelumnya direktur hulu Pertamina, sebagai bos Sugih Energy.
Kali ini, Dapen Pertamina kembali menempatkan mantan orang Pertamina menjadi bos di Sugih Energy, yakni Riyanto Soewarno. Dia berkarir di Pertamuna sejak 1989.
Riyanto sebelumnya menjabat sebagai direktur pengembangan PT Pertamina Hulu Energi dan direktur operasi produksi PT Pertamina EP. Berikut susunan lengkap direksi PT Sugih Energy Tbk periode 2016-2021:
Direktur Utama: Riyanto Soewarno
Direktur & Corporate Secretary: Fachmi Zarkasi
Direktur Operasional: Charlie Wu
Direktur Keuangan: Pedro Flames
Direktur Pengembangan & Perencananaan: Ferdinand Terdy H
Heri
Comments 3