Eksplorasi.id – Bupati Ende, Marsel Petu mengatakan, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Ende menyambut baik Flores sebagai pulau panas bumi.
“Saya harap, apa yang dilakukan saat ini tidak hanya sekedar sosialisasi semata, tapi perlu tindakan-tindakan nyata, bukan hanya kegiatan diskusi atau rapat semata, tetapi harus lebih mengutamakan realisasi akan kebutuhan listrik bagi masyarakat sehingga bisa menjawab semua kebutuhan listrik masyarakat di pulau Flores,” ujarnya.
Marsel menjelaskan, untuk potensi energi di Kabupaten Ende, ada tiga potensi energi utama yang dimiliki; pertama, PLTU Ropa, sebesar 2,7 MW dengan operasi sebesar 1,7 MW; kedua, PLTMH 2 MW, beroperasi 1,2 MW; ketiga, PLTD 5 MW (mesin tua 1990-an dan sering macet). Sementara potensi panas bumi, memiliki lima titik; pertama, panas bumi Mutubusa di Desa Sokoria Kecamatan Ndona Timur; Kedua, Panas Bumi Lasugolo di Desa Unggu Kecamatan Detukeli; ketiga, Panas Bumi Detusoko di Keluarahan Detusoko kecamatan Detusoko; keempat, Panas Bumi Jopu, di Desa Jopu Kecamatan Wolowaru; kelima, Panas Bumi Kombandaru di Desa Ria Raja Kecamatan Ende.
“Potensi energi listrik banyak tapi Kabupaten Ende belum terjangkau oleh jaringan listrik secara menyeluruh. Rasio elektrifikasi listrik di Kabupaten Ende adalah 62,26 persen, ini menunjukan masih sekitar 37,74 persen keluarga di Kabupaten Ende, belum memiliki listrik,” tuturnya.
Guna menjawab permasalahan tersebut, lanjut Marsel, pihaknya melakukan langkah – langkah antara lain Revitalisasi PLTD dan PLTU Ropa, melayani desa-desa yang belum terjangkau listrik dengan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) serta mengupayakan pembangkit listrik Tenaga Panas Bumi.
“Saya berharap dukungan dari kementerian ESDM khususnya Dirjen Energi Baru Terbarukan, untuk mengembangkan potensi yang ada di Kabupaten Ende, belum dimanfaatkan secara optimal. Hal ini perlu dilakukan guna membantu meningkatkan pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Ende,” pungkasnya.
Sumber: Beritasatu