Eksplorasi.id – Indonesia mulai mengurangi ekspor minyak sawit seiring turunnya produksi dan meningkatnya penggunaan biodiesel di dalam negeri serta pengaruh El Nino 2015 sehingga stok dalam negeri perlu dijaga.
“Penurunan ekspor ini tidak membuat panik pengusaha minyak sawit Indonesia karena pasar mulai tergerus,” tutur Direktur Eksekutif Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI), Fadhil Hasan, Kamis (28/4).
Ia mengatakan, volume ekspor minyak sawit Indonesia pada Maret 2016 tercatat anjlok 24 persen dibandingkan dengan bulan lalu 2015. Pada Maret ini, produksi biodiesel mencapai 270 ribu kiloliter (KL) dengan penyerapan biodiesel di dalam negeri mencapai 200 ribu KL. Penyerapan biodiesel pada Maret 2016 turun 32 persen dibandingkan bulan lalu yakni sebesar 294 ribu KL.
Ekspor minyak sawit Indonesia pada Maret 2016 tercatat sebanyak 1,74 juta ton atau turun 24 persen dibandingkan dengan ekspor bulan sebelumnya 2,29 juta ton. Penurunan ekspor minyak sawit Indonesia yang cukup signifikan selain adanya pengurangan pasokan ke luar negeri juga untuk menjaga kestabilan stok minyak sawit di dalam negeri karena tren penurunan produksi terus berlanjut. Sepanjang Maret 2016 hampir semua negara tujuan ekspor minyak sawit Indonesia membukukan penurunan kecuali India dan negera-negara Timur Tengah.
Eksplorasi | Republika | Aditya