Eksplorasi.id – Asosiasi Pengusaha Truk Indonesia mendukung upaya pemerintah menurunkan harga bahan bakar minyak, meski pihaknya juga menyarankan agar pemerintah menerapkan fair play bukan hanya kepada Pertamina tetapi juga kepada perusahaan minyak swasta.
Wakil Ketua Asosiasi Pengusaha Truk Indonesia (Aptrindo), Sugi Purnoto menyatakan selaku konsumen Bahan Bakar Minyak (BBM) pihaknya mendukung upaya pemerintah menurunkan subsidi BBM agar menciptakan stabilitas.
Pasalnya ketidaksamaan penerapan regulasi pengisian BBM di sejumlah daerah telah menyandera pelaku usaha transportasi dalam mengoperasikan kendaraannya. “Kami mendukung langkah pemerintah hanya saja di beberapa SPBU di Sulawesi, kami menerima laporan ada pelarangan dari SPBU bahwa truk diatas 5 ton tidak boleh mengisi solar bersubsidi, padahal regulasi itu tidak ada hanya kebajikan pengelola SPBU,” ungkap Sugi, Senin (21/3).
Pemaksaan lainnya diakui Sugi dalam bentuk penyediaan BBM, dimana sopir truk didorong oleh sejumlah SPBU Pertamina memakai Pertamina Dex atau Pertadex bukan solar. Sementara Pertadex harganya jauh lebih mahal ketimbang Solar. Saat ini harga premium tetap Rp 7050 di wilayah Jawa-Bali dan Rp 6950 di luar Jawa Bali, sedangkan solar bersubsidi tetap Rp 5650 per liter. BBM jenis Pertamax Plus, Pertamina Dex, dan Pertalite mengalami penurunan harga sebesar Rp 200 per liter.
Eksplorasi | Bisnis | Aditya