• EKSPLORASI.ID
  • MONETER.ID
  • BANTEN.CO
Minggu, Juni 22, 2025
  • Login
EKSPLORASI.ID
  • HOME
  • BERITA
  • INDEPTH
  • RAGAM
  • ENGLISH NEWS
  • OPINI
  • VIDEO
  • FOTO
  • INFOGRAFIS
  • INDEKS
No Result
View All Result
  • HOME
  • BERITA
  • INDEPTH
  • RAGAM
  • ENGLISH NEWS
  • OPINI
  • VIDEO
  • FOTO
  • INFOGRAFIS
  • INDEKS
No Result
View All Result
EKSPLORASI.ID
No Result
View All Result
Home MINERBA

‘Penumpang Gelap’ di Freeport Wajib Dibongkar

by Eksplorasi.id
23 Juli 2018
in MINERBA
0
ESDM: Kuota Ekspor Konsentrat Tembaga Freeport Tak Akan Habis

Ilustrasi. | Foto: Istimewa.

0
SHARES
94
VIEWS
Share on WhatsappShare on Facebook
Ilustrasi. | Foto: Istimewa.

Eksplorasi.id – Aparat penegak hukum wajib membongkar apa yang dimaksud dengan ‘penumpang gelap’ dalam hal divestasi PT Freeport Indonesia (PTFI).

Direktur Eksekutif Center of Energy and Resources Indonesia (CERI) Yusri Usman mengatakan, penjelasan secara gamblang yang dilontarkan Said Didu, mantan staf khusus Menteri ESDM Sudirman Said, disebuah acara talk show televisi perlu diperhatikan.

“Said Didu pernah menjadi salah satu anggota tim perundingan dari pemerintah dengan PTFI. Testimoni Said Didu pada acara di televisi diharapkan bisa membuka borok,” kata dia di Jakarta, Senin (23/7).

Yusri berkomentar, apakah yang dimaksud Said Didu dengan benalu itu adalah mafia yang sering menikmati hasil dari setiap kontrak pengelolaan sumber daya alam di Tanah Air selama ini, baik di sektor tambang, migas, panas bumi, dan lainnya.

“Biasanya praktek ini dimulai sejak izin akan dikeluarkan oleh Direktorat Jenderal di Kementerian ESDM. Bisa juga saat masa perpanjangan izin operasi. Ini merupakan peluang besar bagi mafia untuk menjadi calonya,” jelas dia.

Penjelasan dia, mengutip pernyataan Said Didu, informasi tersebut didengar langsung dari pejabat PTFI. Hal itu bisa menjadi kebenarannya cukup valid.

“Keterangan penting itu sudah tentu bisa digunakan sebagai bukti tambahan atau petunjuk bagi penegak hukum (KPK, Polri dan Kejagung) kalau mau serius membongkar mafia sumber daya alam di republik ini,” tegas Yusri.

Dia menambahkan, praktek mafia sumber daya tersebut jelas sangat merugikan negara. Di satu sisi, dugaan korupsi atau pemerasan bukan merupakan delik aduan.

“Jadi tidak perlu sampai Said Didu melaporkan. Seharusnya penegak hukum yang jemput bola. Bisa jadi alotnya perundingan soal PTFI selama 3,5 tahun belakangan disebabkan oleh mafia tersebut,” ujar dia.

Sebelumnya, Said Didu berbicara dalam acara televisi swasta itu, “Orang Freeport buka ke saya banyak benalu di Jakarta. Kami capek tertekan di Indonesia. Kasus Freeport selalu ribut karena banyak benalu, dan benalu-banalu itu tokoh di Jakarta. Saya paham pak, orang Freeport buka ke saya.”

Said Didu kembali mengatakan, “Saya hitung saat itu pemasukan dari Freeport sekitar rata-rata 42 persen, termasuk deviden. Kemudian saya minta naik 60 persen langsung dijawab bersedia.”

“Saya kaget kok bersedia? Tapi tolong saya dibantu. Bantu saya membersihkan benalu, karena kami sudah capek tertekan di Indonesia. Di akhir penutupnya dia katakan selalu perundingan perundingan yang dikirim ke Indonesia selalu ujungnya di injak kakinya,” ungkap Said Didu.

Menurut Yusri, testimoni Said Didu itu berselang sehari setelah publik dihebohkan kehadiran salah tokoh legendaris kasus ‘Papa Minta Saham’ Mohammad Riza Chalid di acara Partai NasDem,

“Sekarang publik menunggu sikap tegas penegak hukum. Harapan besar diharapkan KPK berinisiatif segera memanggil Said Didu untuk diminta keterangannya terkait nama-nama yang dia katanya tahu telah sebagai benalu dan menginjak Freeport,” katanya.

Reporter: Sam

Tags: CERIFreeportheadline
Eksplorasi.id

Eksplorasi.id

Next Post
Harga ICP dan Nilai Tukar Rupiah Stabil, Tarif Listrik 12 Golongan Ikuti Mekanisme TA

PLN Teken Kontrak dengan 13 Investor di Sulawesi

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Recommended

Pertamina Pilih Rosneft, BPH Migas Tidak Dilibatkan

Menteri Jonan Lantik Andy Sommeng Jadi Dirjen Ketenagalistrikan

8 tahun ago
Proyek Pembangkit USC Jawa 9&10 di Cilegon Diklaim Telah Memberikan Dampak Pada Pemulihan Ekonomi Wilayah Sekitar

Proyek Pembangkit USC Jawa 9&10 di Cilegon Diklaim Telah Memberikan Dampak Pada Pemulihan Ekonomi Wilayah Sekitar

3 tahun ago

Sering Dibaca

  • Potensi Uranium Indonesia 77 Ribu Ton, Bisa Penuhi Kebutuhan Listrik 40 Tahun

    Potensi Uranium Indonesia 77 Ribu Ton, Bisa Penuhi Kebutuhan Listrik 40 Tahun

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Berikut Profil Singkat Perusahaan yang Kena Sanksi Daftar Hitam oleh Pertamina

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Ini Data Lokasi Pengeboran Minyak Ilegal di Banyuasin

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Bangun Infrastruktur Energi, Pertamina Alokasikan Dana Rp 2 Triliun

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Berikut Ini Alur Bisnis Migas di Indonesia

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

RSS Moneter.id

EKSPLORASI.ID

© 2020 Eksplorasi.id - REFERENSI BERITA ENERGI

Navigate Site

  • REDAKSI
  • KETENTUAN LAYANAN
  • PEDOMAN SIBER
  • HUBUNGI KAMI

Follow Us

No Result
View All Result
  • HOME
  • BERITA
  • INDEPTH
  • RAGAM
  • ENGLISH NEWS
  • OPINI
  • VIDEO
  • FOTO
  • INFOGRAFIS
  • INDEKS

© 2020 Eksplorasi.id - REFERENSI BERITA ENERGI

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In