• EKSPLORASI.ID
  • MONETER.ID
  • BANTEN.CO
Senin, Juni 23, 2025
  • Login
EKSPLORASI.ID
  • HOME
  • BERITA
  • INDEPTH
  • RAGAM
  • ENGLISH NEWS
  • OPINI
  • VIDEO
  • FOTO
  • INFOGRAFIS
  • INDEKS
No Result
View All Result
  • HOME
  • BERITA
  • INDEPTH
  • RAGAM
  • ENGLISH NEWS
  • OPINI
  • VIDEO
  • FOTO
  • INFOGRAFIS
  • INDEKS
No Result
View All Result
EKSPLORASI.ID
No Result
View All Result
Home BERITA

Penurunan Cost Recovery Jadi Kesempatan Emas Atur Ulang Biaya Operasi Migas

by Diaz Aditya
22 Juni 2016
in BERITA
0
Ekspor Migas Daerah Ini Terus Merosot
0
SHARES
53
VIEWS
Share on WhatsappShare on Facebook

Eksplorasi.id – BP Indonesia menilai penurunan anggaran cost recovery atau pengembalian biaya operasi migas akan membuat pelaku usaha berbenah. Penurunan cost recovery dalam anggaran perubahan tahun ini menjadi momentum bagi kontraktor migas asal Inggris ini mengatur biaya operasi untuk kelangsungan usahanya.

Country Head BP Indonesia Dharmawan Samsu mengatakan penurunan cost recovery merupakan keinginan dari kontraktor migas. Semua kontraktor migas pasti ingin biaya yang dikeluarkannya berkurang, meski nantinya akan diganti oleh pemerintah melalui cost recovery.

Para kontraktor migas akan berupaya mengurangi biaya, sebagai imbas dari rendahnya harga minyak dunia. “Harga minyak dunia yang tadinya US$ 100 per barel, turun ke US$ 50 per barel, berarti kan 50 persen. Artinya cost (biaya) kami turun 50 persen,” kata dia kepada Katadata pekan lalu.

Meski demikian dia menjelaskan bahwa cost recovery dibutuhkan untuk meningkatkan pendapatan sektor migas. Biar bagaimanapun penerimaan migas yang didapat pemerintah dari sektor migas pasti lebih besar dari cost recovery yang dibayarkan kepada kontraktor.

Sementara itu Vice President Public and Government Affairs ExxonMobil Indonesia Erwin Maryoto mengatakan cost recovery berpengaruh pada jumlah volume migas yang produksi kontraktor. Penurunan anggaran cost recovery akan membuat produksi migas berkurang.

Dengan menurunnya anggaran ini, kontraktor juga akan menyesuaikannya dengan pengeluaran mereka melalui revisi rencana kerja dan anggaran (WP&B) tahun ini. “Sekarang kami sedang revisi anggaran dan belum selesai pembahasannya,” ujarnya.

Wakil Kepala SKK Migas M.I Zikrullah mengatakan penurunan anggaran cost recovery secara otomatis berdampak pada pengurangan kegiatan eksplorasi migas. Padahal eksplorasi sangat dibutuhkan untuk meningkatkan cadangan dan produksi migas. Apalagi Indonesia saat ini sedang defisit produksi migas untuk mencukupi kebutuhan nasional.

Kegiatan pengeboran sumur eksplorasi juga sudah menunjukkan adanya penurunan dari tahun ke tahun. Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mencatat saat 2011, jumlah pengeboran sumur eksplorasi mencapai 107 sumur.

Kemudian turun menjadi 106 sumur pada tahun berikutnya, dan 101 sumur pada 2013. Jumlahnya kembali turun menjadi 83 sumur pada 2014 dan hanya 52 sumur pada tahun lalu. Hingga April tahun ini, pengeborannya mencapai 10 sumur.

“Biayanya (anggaran cost recovery) sekarang turun jadi US$ 8 miliar. Saya khawatirnya kalau support (dukungan pemerintah) agak kurang,” kata Zikrullah. Dia khawatir penurunan anggaran cost recovery akan membuat target lifting migas tahun ini sulit tercapai.

Dalam pembahasan APBN-P 2016, target lifting minyak tahun ini sebesar 820 ribu barel per hari (bph) dan gas 1.150 ribu barel setara minyak per hari (bsmph). Memang lebih rendah dibandingkan target dalam APBN 2016, yakni 830 bph minyak dan 1.155 ribu bsmph gas.

Meski demikian, berdasarkan perhitungan SKK Migas, untuk mengejar target lifting dalam APBN-P 2016 dibutuhkan anggaran cost recovery sebesar US$ 12 miliar. Masih ada selisih kekurangan sebesar US$ 4 miliar dari anggaran yang ditetapkan Badan Anggaran.

Sekadar informasi, hasil keputusan rapa Badan Anggaran (Banggar) DPR pekan lalu menetapkan biaya cost recovery sebesar US$ 8 miliar. Angka ini jauh lebih rendah dari alokasi yang ditetapkan dalam APBN 2016 sebesar US$ 11,4 miliar.

Eksplorasi | Aditya

Tags: migasoperasi
Diaz Aditya

Diaz Aditya

Next Post
Kondisi Krisis Migas, PHE Raih Keuntungan Sebesar US$ 204 Juta

Wow, Produksi Migas PHE WMO Lampaui 100% di Mei 2016

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Recommended

Menteri Jonan Akan Wajibkan Setiap SPBU Sediakan Dispenser BBG

SPBU di Seluruh Indonesia Akan Diwajibkan Sediakan Dispenser BBG

8 tahun ago
Inpex Gelar Kompetisi Matematika se Tanimbar Selatan

Inpex Gelar Kompetisi Matematika se Tanimbar Selatan

9 tahun ago

Sering Dibaca

  • Potensi Uranium Indonesia 77 Ribu Ton, Bisa Penuhi Kebutuhan Listrik 40 Tahun

    Potensi Uranium Indonesia 77 Ribu Ton, Bisa Penuhi Kebutuhan Listrik 40 Tahun

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Edwin Hidayat Abdullah Ditunjuk Sebagai Wakil Komisaris Utama Pertamina

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Apartemen Pertamina Cilacap yang Dibangun PT PP Diduga Bermasalah

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Gas Terbaru Pertamina Meluncur di Medan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Pembangkit Listrik Minihidro di Solok ini Bisa Hasilkan Listrik 12 MW

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

RSS Moneter.id

EKSPLORASI.ID

© 2020 Eksplorasi.id - REFERENSI BERITA ENERGI

Navigate Site

  • REDAKSI
  • KETENTUAN LAYANAN
  • PEDOMAN SIBER
  • HUBUNGI KAMI

Follow Us

No Result
View All Result
  • HOME
  • BERITA
  • INDEPTH
  • RAGAM
  • ENGLISH NEWS
  • OPINI
  • VIDEO
  • FOTO
  • INFOGRAFIS
  • INDEKS

© 2020 Eksplorasi.id - REFERENSI BERITA ENERGI

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In