Eksplorasi.id – Melanjutkan pertemuan sebelumnya dengan Gubernur DKI Jakarta Basuki T Purnama atau akrab disapa Ahok pada penandatanganan nota kesepahaman 15 Maret 2016 lalu, PLN kembali melakukan pertemuan dengan Gubernur terkait agenda konkrit dan tantangan yang dihadapi dalam membangun infrastruktur kelistrikan di Jakarta.
PLN diterima Gubernur di Balai Agung pada Selasa, 5 April 2016 sore. Pertemuan ini dihadiri oleh Direktur Bisnis Regional Jawa Bagian Barat & Lampung, Gubernur DKI Jakarta, General Manager Distribusi Jakarta Raya, General Manager Unit Induk Pembangunan V, Dinas Bina Marga, Dinas PU, Dinas Tata Air, dan jajaran Pejabat Provinsi terkait.
Pembahasan fokus terhadap rencana pembangunan infrastruktur kelistrikan yang akan dilakukan PLN diantaranya mengenai pembangunan Gardu Induk 150 kV, Gardu Distribusi, pembangunan jalur transmisi, penarikan Saluran Kabel Tegangan Menengah (SKTM), dan jaringan listrik Kepulauan Seribu.
Perkuatan kelistrikan Jakarta dengan pembangunan 58 Gardu Induk (GI)150kV, dimana 10 dari Gardu tersebut disetujui untuk dibangun di atas lahan Pemerintah Provinsi yaitu di wilayah Tanah Abang, Kawasan Mall Taman Anggrek, Cakung, Koja, Pluit, Gatot Subroto, Cipinang, Kebayoran Baru, Rawa Buaya, dan Manggarai. Selain GI 150 kV, terdapat pula gardu-gardu distribusi di seputar area kerja PLN Bulungan, Bandengan, Kramatjati, Lenteng Agung, Ciracas, menteng, Jatinegara, Pondok Gede, dan Tanjung Priok, yang juga disetujui untuk menggunakan lahan fasilitas umum atas nama kepentingan bersama.
Selain pembangunan Gardu Induk dan Gardu Distribusi, PLN berencana untuk membangun jaringan transmisi 500 kV dari Balaraja – Kembangan – Duri Kosambi – Muara Karang – Tanjung Priok – Muara Tawar dan tranmisi dari Gandul – Cawang Baru. Di samping itu, ada pula penarikan Saluran Kabel Tegangan Menengah (SKTM) sepanjang 1.225 kms di tahun 2016 ini. Untuk mempercepat hal tersebut, General Manager PLN Distribusi Jakarta Raya, Syamsul Huda memberikan usulan agar mempercepat eksekusi, perijinan dapat dilakukan serentak secara kolektif untuk seluruh lokasi.
Menganggapi hal tersebut, Gubernur Ahok menyetujui dan menyampaikan akan mempercepat prosedur perizinan untuk pengajuan jalur–jalur jaringan listrik. “DKI mendukung dan membantu sepenuhnya proses perijinan pemasangan kabel”, ungkapnya.
Hal ini diwujudkan diantaranya dengan memudahkan perijinan Amdal di lahan-lahan yang memang sudah digunakan sejak lama untuk fasilitas sejenis, serta pemberian ijin galian kabel secara kolektif.
Sejalan dengan perijinan ini, Gubernur Ahok mengharapkan PLN dapat memberikan data yang komprehensif mengenai perencanaan tersebut sehingga terjalin keselarasan antara pembangunan listrik dengan pembangunan 6 ruas tol dalam kota, pembangunan Mono Rail Transit (MRT), rencana pembangunan Light Rail Transit (LRT), dan rencana sodetan-sodetan sungai di Jakarta.
Diantara pembangunan infrastruktur kelistrikan, PLN senantiasa memberikan dukungan penuh pada Pemerintah DKI Jakarta. Berbagai penertiban kawasan liar dan usaha menjaga estetika tata kota Jakarta terus dilakukan PLN, bekerjasama dengan pemerintah daerah setempat. Perkuatan listrik Kepulauan Seribu masuk dalam agenda pembangunan sirkit II Saluran Kabel Laut Tegangan Mengengah (SKLTM) yang ditargetkan selesai pada Juni 2017, serta penerapan smart light system untuk PJU. Disamping itu, PLN juga mendukung penerapan Jakarta Smart City dengan penataan kelistrikan untuk Pedagang Kaki Lima , dan akanmenyediakan Stasiun Pengisian Listrik Umum atau SPLU di berbagai lokasi dagang kaki lima yang resmi dibawah ijin atau binaan Pemerintah.
Di akhir sesi pertemuan tersebut, Gubernur Ahok mengapresiasi dan berterimakasih kepada PLN untuk pengamanan listrik pompa-pompa air di Jakarta pada musim penghujan ini. “Gak kebayang klo Jakarta nggak ada listrik. Apalagi waktu banjir, pompa air mati, pasti susah.”
Eksplorasi | Beritasatu | Aditya