Eksplorasi.id – PT PLN (Persero) terus melakukan penguatan sistem kelistrikan, salah satunya dengan penambahan Unit Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU ) Lontar Unit 4 yang terletak di Desa Lontar, Kecamatan Kemiri, Kabupaten Tanggerang-Provinsi Banten.
Pembangunan PLTU Lontar unit 4 kapasitas 315 MW ditandatangani pada 17 september 2015 dengan efektif kontrak 1 april 2016 dan merupakan asset milik PLN atau EPC dengan nilai Kontrak sebesar US$ 225 Juta, ¥ 18 Milyar dan Rp. 1,58 Trilyun.
70 % nilai kontrak tersebut dibiayai dari pinjaman yaitu US$ 179 Juta dan ¥ 16,4 Milyar dari Japan Bank International Corporation (JBIC) sebesar 60 % dan SMBC sebesar 40 %.
Sedangkan 30 % dari kebutuhan pendanaan proyek disediakan dengan ekuitas PLN.semua Pembiayaan dari pinjaman dilakukan dengan model direc landing atau langsung ke PLN tanpa jaminan Pemerintah dengan bunga rendah.
“Untuk pendanaan dengan pinjaman langsung ke PLN tanpa jaminan Pemerintah, sudah tiga kali diperoleh PLN dari sumber pendanaan Eropa untuk proyek lain. Sedang dari sumber pendanaan Jepang, proyek PLTU Lontar ini adalah yang pertama tanpa menggunakan jaminan Pemerintah, artinya kami dipercaya oleh pihak kreditur,” ujar Direktur Bisnis Regional Jawa Bagian Barat, Murtaqi Syamsuddin dalam keterangan tertulisnya yang diterima energitoday di Jakarta.
Dibangun di atas tanah seluas 11 hektar persegi, PLTU Unit 4 diproyeksikan selesai pada 2019 mendatang. Pembangunannya dilaksanakan oleh pemenang tender, yakni Sumitomo Corporation, Black and Veatch International Company dan juga menggandeng kontraktor lokal PT Satyamitra Surya Perkasa.
Proyek PLTU Unit 4 ini merupakan lanjutan dari proyek existing PLTU Unit 1,2 dan 3 dengan kapasitas total sebesar 3 x 315 MW yang saat ini telah beroperasi dan sudah masuk sistem kelistrikan Jawa-Bali.
Sementara itu, terkait dengan permasalah kesiapan tanah, pihak pengembang dan PLN telah berhasil menyelesaikan land clearing dan siap melakukan pembangunan.
“Syukur Alhamdullilah seluruh kesiapan pembangunan telah kami selesaikan. Nantinya pasokan dari Lontar Unit 4 akan memperkuat sistem Jakarta-Banten dan akan masuk sub sistem Balaraja,” tambah Murtaqi.
Dirinya menjelaskan, Proyek PLTU Unit 4 ini merupakan satu rangkaian dari Program 35.000 MW yang saat ini tengah digarap oleh PLN bersama pengembang swasta dalam rangka meningkatkan rasio elektrifikasi sebagai salah satu perwujudan nawacita dari pemerintahan Joko widodo–Jusuf Kalla.
Sejalan dengan itu, untuk mendukung pembangunan PLTU Unit 4, PLN juga akan menambah penguatan jaringan transmisi 500 kV ring Jakarta. Dengan keseluruhan pembangunan tersebut, maka diharapkan pada 2019 pasokan listrik ke Jakarta akan semakin kuat.
Eksplorasi | Aditya | Antara