Eksplorasi.id – Anak usaha PT Pertamina (Persero) yakni PT Pertamina Gas (Pertagas) meminta kepada pemerintah agar menurunkan harga gas di sektor hulu. Hal itu dilakukan agar masyarakat yang menggunakan jaringan gas kota dapat menikmati harga yang lebih murah.
Hal tersebut seperti yang dikemukakan oleh Direktur Utama PT Pertamina Gas (Pertagas), Hendra Jaya belum lama ini.
Terkait dengan harga gas di sektor hulu, Hendra menegaskan, agar harga jual dimasyarakat diturunkan lebih rendah serta menambahkan keuntungan pelaku usaha.
“Rata-rata segitu US$ 4,7 per barel. Kalau bisa turun lagi, sehingga harga jual ke masyarakat tetap, tapi bisa menambah returnnya pelaku gas. Dalam hal ini Pertagas biar proyek ini lebih menguntungkan,” tuturnya.
Hendra mengakui, saat ini harga yang diterapkan masih belum ekonomis. Sehingga belum memberikan keuntungan maksimal.
Apalagi, tambahnya, jumlah sambungan pada program jaringan gas kota belum terlalu banyak seperti saat ini. Oleh karena itu, dirinya meminta agar pemerinta mengkaji lagi harga gas di sektor hulu agar bisa menguntungkan pelaku usaha dan masyarakat.
Saat ini, lanjutnya, harga gas di masyarakat yakni pada rumah tangga sekitar Rp 4.500 permeter kubik. Sedangkan untuk industri kecil seperti ruah makaan dan catering Rp 6.750 per meter kubik.
“Akan tetapi kalau kita dapat harga khusus di upstream, maka akan menjadikan proyek jargas menjadi proyek yang menguntungkan buat pelaku usaha, bukan hanya Pertagas dan PGN saja,” tukasnya.
Eksplorasi | Beritasatu | Aditya