Eksplorasi.id – PT Pertamina (Persero) Marketing Operation Region (MOR) I Sumatera Bagian Utara berencana memasarkan Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis pertamax turbo dengan kadar oktan 98 pada beberapa Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di Pekanbaru.
“Pekanbaru, kami mungkin masuk (pertamax turbo), tapi sistemnya ‘clustering’. Jadi di wilayah perkotaan, tidak semua SPBU ditunjuk untuk salurkan RON 98 ini, melainkan hanya 2 atau 3 SPBU saja,” ujar Kepala Perwakilan Pertamina Pemasaran Wilayah Sumbar-Riau, Ardyan Adhitia di Pekanbaru, Kamis.
Dia mengatakan, saat ini terdapat 145 unit SPBU di Provinsi Riau, diantaranya terdapat 48 unit SPBU di Kota Pekanbaru menyalurkan BBM empat varian seperti premium, solar, pertamax plus dan terkhir pertalite.
Namun dalam waktu tidak lama lagi, lanjutnya, sebagian besar dari SPBU beroperasi di Riau rata-rata memasarkan pertamax plus akan digantikan dengan varian pertamax dengan kadar oktan 92 karena sesuai rencana pihaknya pertamax plus kadar oktan 95 segera dihapus.
Selain itu, pihaknya tidak ingin terlalu menyulitkan kalangan pengusaha di provinsi tersebut bila semuanya disuruh sediakan pertamax turbo akibat stok banyak, sementara pemakaiannya atau populasi kendaraan sedikit.
“Ini kita jaga dari segi keekonomian dan kelayakan, agar tetap bisa melayani RON 98 tadi. Jadi jumlah SPBU, memang kita batasi 2 atau 3 unit saja dulu, disamping kita lihat populasinya,” ucapnya.
Direktur Pemasaran Pertamina, Ahmad Bambang sebelumnya mengatakan, pihaknya berencana menghadirkan BBM varian baru yakni pertamax turbo dan sesuai rencana, produk tersebut mulai dipasarkan pada pertengahan tahun ini.
BBM tersebut ditujukan untuk supercar atau kendaraan mewah, tapi sedang dalam pengujian di Eropa. Pertamina menargetkan waktu tiga bulan uji pasar, untuk menunjukkan apakah produk ini akan hadir di Indonesia atau tidak.
“Pertamax turbo ini punya RON 98 . Pilihan Eropa sendiri karena mobil-mobil supercar sangat banyak di sana. Saat ini, baru sekitar dua pekan berjalan dan kira-kira tiga bulan lagi. Saya akan urus izinnya untuk peluncuran di sini. Kami bisa berhasil jual 5.000 liter sebulan di Eropa, itu bagus,” katanya.
Untuk pasar Eropa, kata Ahmad, pertamax turbo dijual 1 dolar AS per liter, sudah dengan pajak. Namun di Indonesia, konsumen hanya harus menebusnya Rp10.000-an per liter.
Ahmad melanjutkan, saat ini Pertamina memiliki pertamax, pertamax plus dan pertamax racing. Nanti, jika pertamax turbo hadir, maka pertamax plus akan dihilangkan.
“Dari RON 92, akan langsung lompat ke RON 98. Jadi tidak kebanyakan produk, pusing juga kami. Lagipula untuk rata-rata ‘grade’ RON 94-96 punya kemiripan. Jadi langsung saja disatukan pada RON 98,” ujar Ahmad.
Eksplorasi | aditya | antara