Eksplorasi.id – Pemerintah Kabupaten Aceh Selatan minta kepada pemerintah untuk menyalurkan bright gas non subsidi kemasan tabung 5,5 Kg untuk mencegah terjadinya kelangkaan dan lonjakan harga elpiji subsidi di daerah itu.
Kepala Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Kabupaten Aceh Selatan, Ridwansyah di Tapaktuan, Rabu menyatakan, dengan adanya bright gas yang cukup, maka konsumen ada pilihan, sehingga tidak terpaku kepada tabung 3 Kg atau 12 Kg.
Menurutnya, jika dihadapkan dengan dua pilihan saja maka konsumen menengah ke atas lebih cenderung memilih elpiji kemasan 3 Kg. Alasannya, disamping harganya murah karena ada subsidi, juga dalam penggunaannya dinilai lebih praktis dan lebih mudah.
“Keluhan utama dari para konsumen pemakai gas 12 Kg selama ini adalah tabungnya tergolong berat, apalagi terhadap konsumen yang memiliki sebuah rumah berkonstruksi dua lantai bentuk rumah toko (ruko),” ujar dia.
Ketika dihadapkan dengan persoalan seperti itu, maka konsumen menengah ke atas tersebut tidak mau ambil resiko sehingga untuk memudahkan mereka langsung membeli elpiji 3 Kg, tambahnya.
Karena itu, pihaknya meminta kepada Pemerintah Pusat melalui Kementerian terkait segera melakukan langkah pemasaran secara lebih luas tabung bright gas kemasan 5,5 Kg ke daerah-daerah seluruh Indonesia.
Sebab, berdasarkan pantauan dan amatan pihaknya selama ini, tabung gas non subsidi produksi PT Pertamina (Persero) tersebut proses pemasarannya dinilai sangat terbatas yakni hanya sebatas di wilayah-wilayah kota besar saja, sedangkan ke Provinsi Aceh khususnya Kabupaten Aceh Selatan sejak produk tersebut diluncurkan sampai sekarang ini belum ada pasokan sama sekali.
“Intinya bahwa pemerintah harus segera memikirkan solusi alternatif yang lebih banyak sehingga konsumen gas yang berasal dari berbagai golongan di Aceh Selatan memiliki banyak pilihan untuk mencukupi kebutuhan gas sehari-hari,” katanya.
eksplorasi | Aditya | antara