Eksplorasi.id – Sebuah pesan berantai berisi ‘Gerakan Dukung Pertamina Peduli Anak Korban Kekerasan Sonny Sandra di Kota Kediri’ beredar melalui pesan WhatsApp Messenger.
Gerakan itu merespons sebuah ‘Petisi Masyarakat Indonesia yang Peduli Kasus Pemerkosaan Anak di Bawah Umur di Kota Kediri’ dengan Terdakwa Sony Sandra yang digagas oleh sejumlah orang.
Salah seorang inisiator gerakan, Heriyono Nayottama, mengatakan, gerakan itu untuk lebih mengkongkritkan bentuk bantuan PT Pertamina (Persero) sebagai sebuah BUMN, untuk peduli terhadap nasib anak-anak korban perkosaan di Kediri.
“Ada direksi Pertamina yang tandatangan petisi itu, alangkah lebih eloknya jika Pertamina sebagai entitas sebuah bisnis, misalnya memberikan bantuan kemanusiaan sebesar Rp 2 miliar kepada anak-anak korban perkosaan tersebut,” jelas dia, di Jakarta, Senin (16/5).
Baca juga: http://eksplorasi.id/direktur-pertamina-ikut-teken-petisi-peduli-kasus-perkosaan-di-kediri/
Direktur Eksekutif Center of Energy and Resources Indonesia (CERI) Yusri Usman yang juga meneken gerakan tersebut mengatakan, “Pertamina bisa mendukung Rio Haryanto dengan menggelontorkan uang ratusan miliar untuk mengikuti balap Formula 1, kenapa untuk korban pemerkosaan tidak bisa. Lagi pula ini juga demi masa depan anak-anak tersebut, dan Ahmad Bambang sebagai direksi Pertamina juga berasal dari Kediri.”
Ketua Masyarakat Transparansi Kediri Arif Wijaya menambahkan, anak-anak korban perkosaan tersebut dengan Rio Haryanto sama-sama bagian dari anak bangsa yang patut dijaga dan dilindungi masa depannya.
“Mungkin jika manajemen Pertamina berkenan membantu, hal itu bisa mengurangi sedikit rasa penderitaan si korban. Lagi pula mayoritas korban merupakan keluarga tidak mampu di Kediri. Pertamina sebagai salah satu aset bangsa juga mendukung salah satu anak muda indonesia berlaga di pentas F1. Langkah baik tersebut seharusnya juga dapat diimplementasikan kepada korban tindak kekerasan terhadap anak yang berlangsung di Kota Kediri,” ujar dia.
Budi Purnomo Karjodiharjo, penasihat Forum Pimpinan Media Digital seluruh Indonesia (FPMDI) sangat mendukung gerakan tersebut. “Jika kami (FPMDI) tidak bisa menyumbang apa-apa, minimal kami bisa mendorong orang lain untuk menyumbang para korban. Salah satu program ‘FPMDI Peduli’ adalah dengan mendorong anggota untuk mempublikasikan, mengadvokasi yang lemah, memaksa yang kuat menolong yang lemah melalui tulisan/pemberitaan,” jelas Budi.
Ponco S