Eksplorasi.id – PT Pertamina Hulu Mahakam (PHM) telah melakukan tajak (spud) pengeboran sumur PHM pertama di lapangan Tunu dalam Wilayah Kerja Mahakam, yang dikerjakan oleh Total E&P Indonésie (TEPI) atas biaya PHM, pada 16 Juli 2017.
Vice President Corporate Communication PT Pertamina (Persero) Adiatma Sardjito dalam keterangan tertulisnya kepada Eksplorasi.id, Selasa (8/8), mengatakan, sumur pertama PHM dengan nama TN-N74 dan TN-N75 memiliki kedalaman sekitar 1.078 m, dengan tipe arsitektur komplesi sumur SAT (Shallow Architecture Tubingless).
“Diperkirakan pengerjaan sumur tersebut akan memakan waktu sekitar 13 hari. PT PHM telah ditunjuk oleh pemerintah menjadi pengelola Wilayah Kerja Mahakam, efektif 1 Januari 2018, setelah berakhirnya masa kontrak production sharing contract (PSC) Mahakam dalam pengelolaan TEPI tanggal 31 Desember 2017,” kata dia.
Menurut dia, sebagai upaya PHM untuk menjaga tingkat produksi minyak dan gas bumi di Wilayah Kerja Mahakam, PHM merencanakan pengeboran 14 sampai dengan 15 sumur selama 2017, yaitu pada lapangan Tunu, Tambora, dan Handil.
Berdasarkan kontrak bagi hasil (PSC) yang ditandatangani PHM dengan SKK Migas pada 29 Desember 2015, PHM berhak untuk melakukan pembiayaan atas kegiatan operasi minyak dan gas bumi yang diperlukan sejak ditandatanganinya kontrak sampai dengan tanggal efektif kontrak 1 Januari 2018, yang pelaksanaannya dilakukan oleh TEPI.
Reporter : Sam