Eksplorasi.id – Pertamina kembali menurunkan harga BBM, premium berpeluang turun menjadi Rp 6.000 per liter. Di pasar global, perdagangan saham di Wall Street masih sepi menunggu hasil rapat The Fed.
Bursa Global. Indeks Wall Street bergerak variatif di tengah sepinya perdagangan menunggu hasil rapat The Fed, sedangkan bursa Eropa terkoreksi. Dow Jones berakhir naik 0,13%, S&P 500 turun 0,18%, sedangkan Stoxx 600 turun 1,1%. Harga Minyak. Harga minyak meneruskan pelemahan. WTI diperdagangkan melemah 1,24% ke US$ 36,72 per barel pada pukul 04.59 WIB, sedangkan Brent melemah 1,44% ke US$ 38,96 per barel.
Perdagangan Domestik Amerika Serikat. Departemen Perdagangan AS menyatakan penjualan ritel di Negeri Paman Sam turun 0,1% pada Februari dan merevisi data Januari dari kenaikan 0,2% menjadi penurunan 0,4%. Penjualan wholesale turun 0,2% pada Februari. Kendali Kapital China. Bloomberg memberitakan otoritas moneter sedang menyususun kebijakan penerapan Tobin Tax, pajak atas penukaran mata uang, dalam upaya menekan spekulasi terhadap yuan.
Harga BBM, PT Pertamina (Persero) menurunkan harga BBM non-premium senilai Rp 200 per liter. Harga Pertamax di Jakarta turun menjadi Rp 7,750 per liter, Pertamax Plus turun menjadi Rp 8.750 per liter, Pertalite turun menjadi Rp 7.500 per liter, sedangkan Pertamina Dex turun menjadi Rp 8.600 per liter. Harga solar non-subsidi turun Rp 400 liter di semua daerah.
Eksplorasi | Detik | Aditya