Eksplorasi.id – Penggunaan bahan bakar minyakjenis premium di Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, menurun, kata Sales Executive Retail BBM Pertamina Marketing Operation Region IV Jawa Bagian Tengah Warih Wibowo.
“Berdasarkan data hingga bulan April 2016, konsumsi premium di Banyumas dalam satu periode (satu tahun) turun 2 persen dari tahun sebelumnya, yakni dari 45.900 kiloliter menjadi 45.000 kiloliter,” katanya di Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Selasa.
Warih mengatakan hal itu kepada wartawan saat konferensi pers di Kantor Dewan Pimpinan Cabang Himpunan Wiraswasta Nasional Minyak dan Gas Bumi (Hiswana Migas) Banyumas.
Sementara untuk konsumsi pertamax dan pertamax plus, kata dia, mengalami peningkatan sekitar 24 persen, yakni dari 6.000 kiloliter menjadi 7.900 kiloliter.
“Alhamdulillah untuk produk pertalite, respons konsumen saat ini cukup baik. Pada periode sebelumnya memang belum ada penyaluran produk pertalite namun sampai bulan April 2016, kami telah menyalurkan 2.568 kiloliter,” katanya.
Menurut dia, konsumsi solar bersubsidi mengalami kenaikan sebesar 8 persen dibandingkan periode yang sama tahun 2015, yakni dari 21.907 kiloliter menjadi 22.216 kiloliter.
Ia menduga peningkatan konsumsi BBM nonsubsidi jenis pertamax dan pertamax plus serta tingginya konsumsi BBM nonsubsidi jenis baru berupa pertalite disebabkan oleh disparitas harga yang tidak terlalu jauh dengan premium (BBM bersubsidi) serta penurunan harga yang terjadi hingga tiga kali.
Terkait antisipasi peningkatan konsumsi BBM bersubsidi jenis premium dan solar pada masa arus mudik dan balik lebaran, Warih mengatakan pasokan solar akan dinaikkan sebesar 5 persen dari rata-rata harian 193 kiloliter meskipun berdasarkan pengalaman tahun-tahun sebelumnya terjadi penurunan konsumsi terhadap BBM jenis tersebut.
Sementara untuk premium, kata dia, pasokannya akan ditingkatkan sekitar 30 persen dari rata-rata harian untuk Banyumas yang sebesar 373 kiloliter.
“Kami juga menyiapkan SPBU kantong yang rencananya berlokasi di SPBU Rawalo dan SPBU Tambak. Terminal BBM Maos kemungkinan akan menambah armada tanki termasuk berkoordinasi dengan kepolisian untuk pengawalan distribusi BBM ke SPBU ketika terjadi kemacetan,” katanya.
Ketua DPC Hiswana Migas Banyumas Anas Pribadi mengakui adanya peningkatan penggunaan atau konsumsi BBM nonsubsidi khususnya pertamax plus dalam beberapa waktu terakhir.
“Dari beberapa SPBU (Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum) yang kami miliki di Kabupaten Banjarnegara, penjualan pertamax plus di SPBU Petambakaan yang lokasinya di desa justru lebih tinggi dibanding SPBU yang ada di kota. Ini mungkin karena tarikan sepeda motornya jauh lebih enteng jika menggunakan pertamax plus sehingga banyak digunakan oleh orang-orang di desa,” katanya.
Eksplorasi | Aditya | antara