Eksplorasi.id – PT Pertamina (Persero) memaksimalkan pangkalan siaga elpiji sehingga tidak terjadi kelangkaan dan penyalurannya bisa berjalan dengan lancar di Provinsi Sulawesi Utara (Sulut).
“Kami membentuk pangkalan siaga elpiji untuk memantau penyaluran bahan bakar tersebut agar tepat sasaran, sehingga penyimpangan dihilangkan dan menjaga agar penyalurannya tepat sasaran,” ujar Sales Representative Elpiji PT Pertamina (Persero) Area Manado Adeka Sangtraga Hitapriya, Senin (20/06).
Adeka menambahkan pangkalan siaga memiliki fungsi lainnya, yaitu menjaga ketahanan pasokan di masyarakat, sehingga jika ada gangguan pasokan, pangkalan tersebut bisa menjadi titik untuk dilakukan stabilitasi stok di masyarakat, sehingga dampaknya bisa diminimalisir.
Jika gangguan parah sehingga menyebabkan kelangkaan pasokan bisa saja pangkalan siaga diminta untuk buka 24 jam, melayani masyarakat yang membutuhkan.
Pangkalan siaga telah ada beberapa bulan lalu, katanya, pembentukannya dilakukan setelah pada awa tahun terjadi kelangkaan elpiji tiga kilogram di Manado. Agar peristiwa tersebut tak terjadi lagi, Pertamina Area Manado membentuk pangkalan siaga yang bisa lebih di monitoring oleh seluruh pihak.
Hal ini karena pangkalan ini diutamakan untuk menjual langsung ke masyarakat, sehingga ketersediaannya selalu menjadi yang utama oleh Pertamina.
Untuk saat ini pangkalan siaga berjumlah 607 dari sekitar 2000 lebih pangkalan yang ada di Sulut.
Dia mengatakan pangkalan siaga tersebut tersebar di kabupaten dan kota yang telah melakukan konversi antara lain Manado 80 pangkalan, Bitung 55 pangkalan, Tomohon 40 pangkalan, Kotamobagu 30 pangkalan, Minahasa 123 pangkalan, Minut 57 pangkalan, Minsel 72 pangkalan, Mitra 59 pangkalan, Bolmong 54 pangkalan, Bolmut 12 pangkalan.
“Untuk sisanya berada di Boltim,” kata Adeka. Pangkalan tersebut dibentuk dengan diusulkan oleh agen yang saat ini berjumah tiga. Jika ada keluhan dari pangkalan pihaknya bisa langsung menindaknya dengan memberikan sanksi tegas.
Begitu pula dengan pangkalan siaga yang menyalurkan stoknya kepada pengecer akan ditindak.
“Saat ini saja sudah 5 pangkalan siaga yang diberian sanksi karena melanggar kesepakatan,”ungkapnya.
Dengan adanya pangkalan siaga, diharapakan masyarakat yang menggunakan elpiji tiga kilogram tidak mengalami kesulitan dalam mendapatkannya.
Kepala Bidang Perdagangan Dalam Negeri Hanny Wajong mengungkapkan pihaknya terus melakukan pemantauan terhadap ketersedian elpiji tiga kilogram di masyarakat, sebab bahan bakar tersebut subsidi pemerintah, yang harus tepat sasaran.
Jika terjadi kelangkaan pihaknya akan berkoordinasi dengan instansi terkait untuk mengetahui penyebabnya. Namun saat ini stok elpiji di Sulut mencukupi.
Eksplorasi / Ant / Top