Eksplorasi.id – PT Pertamina (persero) bersama pemerintah terus melakukan konversi BBM ke gas.
Salah satu caranya dengan membagikan converter kit. Sesuai dengan penugasan pemerintah melalui Keputusan Menteri No. 213 Tahun 2016, Pertamina melakukan pengadaan, pendistribusian, dan pemasangan CNG converter untuk kendaraan dinas pemerintah dan transportasi publik di tahun 2016.
Pertamina menargetkan 1.000 unit converter kit terdistribusi, dengan komposisi 500 unit untuk kendaraan dinas pemerintah dan 500 unit untuk transportasi publik.
Kota yang mendapatkan alokasi CNG converter di tahun 2016 adalah DKI Jakarta 600 unit, Bogor 100 unit, Bekasi 150 unit, dan Balikpapan 150 unit. Secara simbolis pemasangan CNG converter pu dilakukan oleh Dirjen Migas Kementerian ESDM IGN Wiratmaja Puja dan Wakil Walikota Balikpapan Rakhmat Mas’ud.
Pemasangan CNG converter di Balikpapan merupakan program lanjutan dari dibangunnya 3 SPBG, 1 SPBG mother station di Jalan Ahmad Yani dengan kapasitas 1 MMSCFD dan 2 SPBG daughter station di Jalan Pattimura dan Jalan Iswahyudi dengan kapasitas masing-masing 0,5 MMSCFD. Adapun anggaran yang terserap untuk pembangunan ketiga SPBG ini adalah Rp 103,5 Miliar.
“Konsep SPBG Mother – Daughter Station semakin mendekatkan energi yang lebih bersih kepada masyarakat karena dapat menyediakan bahan bakar CNG pada daerah-daerah yang jauh dari infrastruktur pipa gas,” ujar Vice President Corporate Communication Pertamina, Wianda Pusponegoro.
Ketiga SPBG di Balikpapan tersebut termasuk 56 SPBG penugasan pemerintah yang dibangun di DKI Jakarta dan 21 kota/kabupaten lainnya. Dari 56 SPBG tersebut, 14 SPBG telah beroperasi, 40 SPBG telah dibangun dan akan segera beroperasi, serta 2 SPBG sedang dalam pembangunan.
Selain SPBG, infrastruktur gas yang disiapkan di Balikpapan tahun 2016 adalah jaringan gas untuk 3.849 sambungan rumah tangga. Alokasi gas yang disiapkan adalah 1,5 MMSCFD yang disuplai dari Chevron Indonesia Company. Anggaran pembangunan jaringan gas rumah tangga di Balikpapan menggunakan APBN 2016 dengan total sekitar Rp 52,2 miliar.
Sebagaimana SPBG, jaringan gas rumah tangga juga merupakan penugasan pemerintah kepada Pertamina dengan total 89.232 sambungan rumah tangga. Dari jumlah tersebut, saat ini secara nasional 18.976 sambungan rumah tangga telah beroperasi, 30.407 sambungan rumah tangga segera beroperasi dan tahap perbaikan, serta rencana pembangunan tahun ini adalah 39.849 sambungan rumah tangga.
Wianda menyatakan bahwa pengembangan infrastruktur gas sejalan dengan target pemerintah untuk bauran energi nasional untuk gas bumi sebesar 22% pada tahun 2025. Selain Balikpapan, wilayah lain di Kalimantan Timur yang telah teraliri jaringan gas rumah tangga adalah Kabupaten Bulungan sebanyak 3.300 sambungan rumah tangga.
Sumber: Kontan