Eksplorasi.id – PT Pertamina (Persero) menargetkan efisiensi dari proses pengadaan minyak dan produk minyak melalui Integrated Supply Chain (ISC) tahun ini sebesar US$ 100 juta.
Vice President Corporate Communication Pertamina, Wianda Pusponegoro mengatakan sepanjang 2016 Pertamina akan terus melanjutkan penataan sistem ISC yang diharapkan dapat mendatangkan efisiensi bagi perusahaan. Perubahan pengadaan minyak dan produk minyak oleh ISC tetap menjadi salah satu bagian penting dalam Brekthrough Project Pertamina.
“Penataan sistem ISC telah dilakukan dan terbukti tahun lalu sukses menciptakan efisiensi bagi Pertamina sebesar US$ 208,1 juta atau jauh melampaui target sebesar US$ 91,7 juta dari proses pengadaan crude dan produk. Tahun ini kami akan terus melanjutkan penataan sistem tersebut sehingga efisiensi dapat terus terwujud. Kami targetkan efisiensi dari pengadaan minyak dan produk minyak sebesar US$ 100 juta,” kata Wianda, Senin (14/3).
Nilai efisiensi tersebut diharapkan diraih dari beberapa strategic initiatives, meliputi maksimalisasi pembelian minyak mentah domestik, efisiensi dalam kegiatan pengadaan minyak mentah, BBM, dan LPG, pemrosesan minyak mentah di kilang luar negeri, dan sourcing minyak mentah, kondensat, BBM, dan LPG dari beberapa negara dalam kerangka G to G. Pada 2016, permintaan gas-oline diperkirakan mencapai 164,6 juta barel adapun gasoil sebesar 171,1 juta barel dalam setahun. Adapun, permintaan LPG diperkirakan bisa mencapai 7,45 juta MT.
Eksplorasi | Analisadaily | Aditya