Eksplorasi.id – PT Pertamina (Persero) dan Sonatrach, hari ini (Rabu, 28/9), sepakat meneken nota kesepahaman untuk peningkatan kerja sama migas kedua perusahaan.
Kerja sama ini merupakan kelanjutan dari kesepahaman yang sudah dicapai keduanya pada 2012.
Direktur Utama Pertamina Dwi Soetjipto mengatakan, Pertamina memiliki aspirasi penting untuk meningkatkan eksistensinya di luar negeri, termasuk di Aljazair.
“Penandatanganan nota kesepahaman ini akan menjadi landasan bersama antara Pertamina dan Sonatrach untuk terus tumbuh dan berkembang tidak hanya di Aljazair, melainkan juga melihat kesempatan dan peluang kerja sama di belahan dunia lainnya,” kata dia, seperti dilansir dari situs resmi perusahaan.
Dwi menjelaskan, melalui anak perusahaannya, PT Pertamina Internasional Eksplorasi dan Produksi, Pertamina terus menggenjot peningkatan kontribusi produksi migas dari luar negeri. Hingga Agustus 2016, produksi PIEP telah mencapai 120.590 boepd atau 15,38 persen di atas target perusahaan sebesar 104.950 boepd.
Kontribusi terbesar produksi dari aset luar negeri Pertamina, bersumber dari Irak dengan tingkat produksi net to share 43,7 ribu boepd. Di susul dengan Aljazair dengan produksi net to share sebesar 41,13 ribu boepd dan Malaysia 35,77 ribu boepd.
Berbekal nota kesepahaman ini, Pertamina dan Sonatrach akan melakukan analisis dan evaluasi atas peluang ekplorasi produksi baik di Aljazair, Indonesia, dan negara lain. Pertamina dan Sonatrach juga memiliki peluang untuk berpartisipasi dalam proyek-proyek hulu, hilir, dan services migas di kedua negara.
Beberapa peluang kerja sama lainnya juga dijajaki, seperti pertukaran informasi industri gas alam dan turunannya, termasuk kerjasama di bidang LNG, bisnis minyak mentah, kondensat, petrokimia, LPG, dan optimasi pemasaran migas. Selain itu, kedua perusahaan juga dapat melakukan kerjasama riset dan pengembangan serta peningkatan kapabilitas dan pertukaran ahli.
Reporter : Diaz Aditya