Eksplorasi.id – Mulai Desember 2017 nanti, kontrak Total E&P Indonesie sebagai operator di Blok Mahakam, Kalimantan Timur selesai. Operator akan dialihkan ke PT Pertamina (Persero). Blok Mahakam adalah ladang gas bumi terbesar di Indonesia. Produksi gas dari Mahakam pada 2015 lalu mencapai 1,68 miliar kaki kubik per hari dan kondensat 68 ribu barel per hari (bph), atau hampir sepertiga dari total produksi gas nasional.
“Keunggulan operasional merupakan salah satu kunci untuk bertahan dan menjaga kelangsungan usaha. Menurunkan biaya dan beroperasi dengan lebih efisien merupakan keharusan,” kata Vice President HR Communications General Services Total E&P Indonesie, Arividya Noviyanto, Selasa (26/4).
Selain itu, sekitar 25% dari reservoir di Mahakam berupa pasir lepas. Harus dilakukan konsolidasi dengan polimer (kimiawi) atau dilakukan pemasangan pengontrol pasir (mekanis) untuk memproduksi minyak dan gas dari reservoir seperti ini.
Tantangan utamanya adalah biayanya yang relatif mahal. Secara terus menerus dilakukan uji coba beberapa alternatif untuk menemukan metode yang lebih efisien, pungkasnya.
Eksplorasi | Detik | Aditya