Eksplorasi.id – Perusahaan migas yang berbasis di Houston, Texas, Amerika Serikat, Marathon Oil Corporation, pada kuartal pertama 2016 mengalami kerugian akibat anjloknya pendapatan perusahaan.
Marathon pada periode tersebut dikabarkan mengalami kerugian bersih (net loss) hingga mencapai USD 407 juta, jauh dibandingkan kerugian bersih untuk periode yang sama tahun lalu sebesar USD 276 juta.
Dikutip dari Offshore Energy Today, perseroan pada kuartal pertama 2016 juga dikabarkan mengalami rugi bersih USD 317 juta, tidak termasuk dari kerugian sejumlah item tertentu yang dihitung dalam estimasi pendapatan, dibandingkan kuartal pertama 2015 sebesar USD 253 juta.
Pendapatan perusahaan juga turun dari USD 1,532 miliar pada kuartal pertama 2015 menjadi hanya USD 730 juta pada kuartal pertama 2016. Produksi bersih rata-rata perseroan pada kuartal pertama 2016 hanya 388 ribu barel ekuivalen per hari (boed).
Presiden dan CEO Marathon Oil Lee Tillman mengatakan, “Dengan latar belakang realisasi minyak mentah dan kondensat yang jatuh lebih dari 20 persen pada kuartal pertama, kami tetap fokus pada menurunkan biaya, mengurangi program modal, dan konsisten dengan rencana kami, serta berusaha mempertahankan produksi di ujung,” kata dia.
“Selain itu, kami juga mempertahankan komitmen kami terkait portofolio manajemen, dan baru-baru ini mengumumkan perolehan USD 950 juta dari transaksi non-core penjualan aset, melebihi target kami untuk tahun 2016. Dengan tindakan ini, kami berada di jalur untuk mencapai tujuan kami sesuai kemampuan kami pada 2016.”
Aditya
semoga tidak menular