Eksplorasi.id – Asosiasi Petani Kelapa Sawit Indonesia atau Apkasindo meminta moratorium lahan kelapa sawit yang diprogramkan Presiden Joko Widodo dilakukan secara terbatas.
“Untuk lahan perkebunan rakyat misalnya diharapkan tidak dibatasi karena berpotensi mengurangi kesejahteran rakyat,” kata Sekjen Apkasindo, Asmar Arsjad di Medan, Rabu.
Menurut dia, saat ini luas perkebunan kelapa sawit rakyat masih 4,88 juta hektare dari total 11,8 juta hektare yang ada di dalam negeri.
Selain luasannya yang terbatas, kepemilikan lahan petani relatif sedikit atau hanya masing-masing satu hingga dua hektare per orang.
“Kalau petani tidak bisa mengembangkan lagi arealnya, maka kesejahteraan tidak bisa ditingkatkan,” katanya.
Apalagi dewasa ini, ujar dia, kebun sawit petani masih terbatas di daerah-daerah tertentu dengan produktivitas yang masih rendah.
Produksi tanaman sawit petani masih sekitar 13 ton tandan buah segar (TBS) per hektare per tahun dari idealnya 20-30 ton.
“Mungkin pembatasan akan bisa dilakukan kalau produktivitas lahan petani sudah bisa bagus seperti milik perusahaan swasta,” katanya.
Apkasido berharap moratorium lahan sawit itu harus hati-hati dilakukan mengingat langkah tersebut bisa mengurangi atau membatasi produksi crude palm oil (CPO) atau produk turunan lainnya yang selama ini menjadi sumber devisa melalui kegiatan ekspor.
“Jangan sampai pula moratorium membuat Indonesia mengimpor CPO atau produk turunan lainnya karena kebutuhan di dalam negeri atas produk itu juga semakin tinggi. Apkasindo yakin pemeritah akan arif,” katanya.
Pada tahun 2016, kata dia, Indonesia memproduksi CPO sebanyak 37 juta ton sehingga memberi kotribusi lebih dari 50 persen dari total produksi dunia yang sebanyak 62,5 juta ton.
Dari produksi CPO sebanyak 37 juta ton, ekspor ada 23 juta ton.
“Jangan pula sampai moratorium bertentangan dengan kebijakan pengembangan biodiesel di dalam negeri dimana membutuhkan CPO lebih banyak,” katanya.
Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) dalam Gerakan Nasional Penyelamatan Tumbuhan dan Satwa Liar dalam Rangka Hari Hutan Internasional, di Kepulauan Seribu, pekan lalu, menegaskan pemerintah sedang menyiapkan moratorium kelapa sawit.
Presiden menjelaskan, lahan kelapa sawit yang telah ada saat ini sudah cukup dan hasilnya bisa ditingkatkan dengan memaksimalkan potensi tanaman itu dengan berbagai cara.
Menurut Presiden, lahan sawit yang ada sekarang sudah mencukupi asal bibitnya bagus.
Eksplorasi | Detik | Aditya