• EKSPLORASI.ID
  • MONETER.ID
  • BANTEN.CO
Senin, Juli 21, 2025
  • Login
EKSPLORASI.ID
  • HOME
  • BERITA
  • INDEPTH
  • RAGAM
  • ENGLISH NEWS
  • OPINI
  • VIDEO
  • FOTO
  • INFOGRAFIS
  • INDEKS
No Result
View All Result
  • HOME
  • BERITA
  • INDEPTH
  • RAGAM
  • ENGLISH NEWS
  • OPINI
  • VIDEO
  • FOTO
  • INFOGRAFIS
  • INDEKS
No Result
View All Result
EKSPLORASI.ID
No Result
View All Result
Home BERITA

PGE Akan Sulit Berkembang Jika Diakuisisi PLN

by Eksplorasi.id
24 Agustus 2016
in BERITA, RAGAM
0
PGE Akan Sulit Berkembang Jika Diakuisisi PLN

Ilustrasi PGE | Foto : Antara

0
SHARES
51
VIEWS
Share on WhatsappShare on Facebook

Eksplorasi.id – Institute for Essential Services Reform (IESR) menilai, anak perusahaan PT Pertamina (Persero), PT Pertamina Geothermal Energy (PGE), akan sulit berkembang pascaakuisisi 50 persen sahamnya oleh PT PLN (Persero).

Ilustrasi PGE | Antara
Ilustrasi PGE | Antara

“Setelah diakusisi PLN, belum tentu PGE bisa berkembang, karena mereka akan menghadapi constraint (keterbatasan) permodalan,” kata Direktur Eksekutif IESR Fabby Tumiwa di Jakarta, ditulis Rabu (24/8).

Di sisi lain, lanjutnya, pengusahaan panas bumi memiliki risiko terbesar pada eksplorasi dan mengelola kinerja serta kualitas cadangan (reservoir). “Kedua hal ini bukan kompetensi PLN, melainkan kompetensi Pertamina,” ujarnya.

Fabby juga mengatakan, akuisisi PGE oleh PLN akan memberikan dampak buruk pada pelaku usaha lain. Menurut dia, PLN akan mendapatkan keuntungan besar, karena bisa memiliki aset pembangkit PGE dan di kemudian hari, PLN bisa menjadi penentu harga listrik panas bumi.

“Apabila ini yang terjadi maka dampaknya akan buruk bagi pelaku usaha lainnya, karena kualitas sumber daya panas bumi yang dimiliki PGE adalah cadangan kelas satu, yang secara ekonomi lebih tinggi dengan nilai investasi lebih rendah,” ungkap dia.

Oleh karena itu, Fabby menilai akuisisi 50 persen saham PGE oleh PLN tidak berdampak positif bagi pengembangan panas bumi di Indonesia.

Sebelumnya, Ketua Umum Asosiasi Panas Bumi Indonesia (API) Abadi Poernomo juga mengatakan, karakteristik pengusahaan panas bumi serupa dengan minyak dan gas yakni memiliki biaya operasional tinggi, tingkat kegagalan yang besar, dan pengembalian modal yang minim. “Kondisi ini berbeda dengan pengusahaan pembangkit, yang cenderung beresiko rendah,” katanya.

Akibatnya, lanjutnya, jika PLN ikut masuk dalam pengusahaan panas bumi, maka pemanfaatannya berpotensi tidak berkembang dikarenakan keputusan investasi harus disetujui PLN dan PGE yang mempunyai mitigasi risiko yang berbeda
“Pengambilan keputusan akan berlarut dan malah cenderung untuk tidak berinvestasi,” tegasnya.

Pada akhirnya, menurut Abadi, dikhawatirkan tidak ada investasi dan pengembangan panas bumi menjadi mangkrak. Kalaupun berjalan, tambah Anggota Dewan Energi Nasional (DEN) tersebut, biaya operasional mesti dikurangi yang berdampak pada tinggginya tingkat penurunan produksi (decline rate) dan juga berpotensi menyebabkan kerusakan pembangkit sebagai akibat penundaan pemeliharaan (turn arround/TA).

Pemerintah berencana mengalihkan 50 persen saham PGE ke PLN dengan tujuan mempercepat pemanfaatan panas bumi. Target pemerintah, pada akhir 2016, penggabungan PGE-PLN tersebut selesai.

Reporter : Ponco Sulaksono

Tags: Akuisisiheadlinepanas bumipgePLNpltp
Eksplorasi.id

Eksplorasi.id

Next Post
SKK Migas Dinilai Tak Tegas Tangani Blok Masela

Harga Gas di Sumut Sampai USD 13, Ini Penjelasan SKK Migas

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Recommended

Diplomasi, Cara Indonesia Dukung Keamanan Nuklir Global

Diplomasi, Cara Indonesia Dukung Keamanan Nuklir Global

9 tahun ago
Harga Emas Antam Melorot Buntuti Emas Dunia

Lima Penambang Emas di Bogor Tewas Menghirup Gas Beracun

9 tahun ago

Sering Dibaca

  • Eksploitasi Tambang Seko Dikecam Masyarakat Sipil

    Eksploitasi Tambang Seko Dikecam Masyarakat Sipil

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • PLN Gunakan Alat Deteksi Untuk Melacak Pencurian Listrik

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Dua Hari Blok Cepu Gagal ‘Lifting’, FSO Gagak Rimang Alami ‘Tank Top’?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Potensi Uranium Indonesia 77 Ribu Ton, Bisa Penuhi Kebutuhan Listrik 40 Tahun

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Memprihatinkan, Ribuan Desa di NTT Belum Teraliri Listrik

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

RSS Moneter.id

  • Perkuat Kinerja Wujudkan Visi PU608, Kementerian PU Lantik 520 Pejabat 21 Juli 2025
  • Menteri ESDM : Bea Keluar Jangan Jadi Beban Pengusaha Batu Bara 19 Juli 2025
  • Pertamina Rilis Inovasi Digital Pengelolaan Perizinan Berbasis Teknologi Geospasial ArcGIS 19 Juli 2025
  • Indonesia Tegaskan Komitmen Dorong Ekosistem Kekayaan Intelektual Inklusif dan Berkelanjutan 19 Juli 2025
  • Bank Indonesia : Gen Z Pengguna QRIS Terbesar di Indonesia 19 Juli 2025
  • Kantongi Rp97,1 Triliun, Aset KAI Naik Rp44,9 Triliun di Tahun 2024 19 Juli 2025
  • FWD Insurance dukung Peningkatan Literasi dan Penetrasi Asuransi Lewat Edukasi dan Teknologi 18 Juli 2025
  • Polytron Akselerasi Produksi Mobil Listrik di Fasilitas PT Handal Indonesia Motor Purwakarta 18 Juli 2025
  • Sinergi HPE, Equinix, dan AGIT Dorong Ekosistem Digital dan Akselerasi AI di Indonesia 17 Juli 2025
  • Vanda RE Tandatangani Framework Supply Agreement Besar dengan Produsen Baterai CATL 17 Juli 2025
EKSPLORASI.ID

© 2020 Eksplorasi.id - REFERENSI BERITA ENERGI

Navigate Site

  • REDAKSI
  • KETENTUAN LAYANAN
  • PEDOMAN SIBER
  • HUBUNGI KAMI

Follow Us

No Result
View All Result
  • HOME
  • BERITA
  • INDEPTH
  • RAGAM
  • ENGLISH NEWS
  • OPINI
  • VIDEO
  • FOTO
  • INFOGRAFIS
  • INDEKS

© 2020 Eksplorasi.id - REFERENSI BERITA ENERGI

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In