Eksplorasi – PT Pertamina Geothermal Energy (PGE) menargetkan peningkatan kapasitas pembangkit listrik tenaga panas bumi (PLTP) miliknya menjadi 1,5 gigawatt (GW) pada tahun 2030. “Potensi panas bumi nasional tersebar dari ujung utara Pulau Sumatera hingga Indonesia Timur,” kata Direktur Utama PGE Ahmad Subarkah Yuniarto, Rabu (27/10).
Menurutnya, potensi ini menggambarkan bahwa panas bumi bisa menjadi tulang punggung ketahanan energi nasional. Hal ini mengingat panas bumi bisa berperan sebagai pemikul beban dasar hijau (green baseload) yang dapat disalurkan selama 24 jam.
“Kami ada aspirasi dari perusahaan terdepan di sektor panas bumi di Indonesia akan menjadi green energy company berkelas dunia. Saat ini ada kapasitas 672 megawatt (MW) yang akan dikembangkan menjadi 1,5 GW,” katanya lagi.
Jelasnya, PGE memiliki sejumlah blok panas bumi di Indonesia. Wilayah kerja ini berada dalam berbagai fase, yakni eksplorasi, pengembangan, dan operasi. Sehingga, pihaknya masih memiliki potensi panas bumi untuk mengejar target kapasitas terpasang PLTP yang lebih besar.
Namun, lanjutnya, pihaknya ke depannya tidak sebatas memproduksi listrik hijau. PGE akan melakukan diversifikasi bisnis untuk mengembangkan panas bumi tidak hanya sebagai sumber listrik hijau, tetapi juga bahan baku hijau (green feed stock).
“Kami memiliki komitmen di masa depan aka nada impact lebih besar untuk bantu Indonesia menjalankan transisi energi dan dekarbonisasi,” ujar Ahmad.
Untuk saat ini, pihaknya telah menggelar pilot project untuk produksi hidrogen hijau (green hydrogen) dari panas bumi. Green hydrogen akan menjadi game changer, di mana dapat digunakan sebagai bahan bakar hijau di semua sektor. Pihaknya juga menjalankan co-production untuk mengolah ikutan CO2 dalam pengembangan panas bumi.
“Bagaimana bisa proses CO2 terikut, mengembangkan green feedstock seperti green methanol, dan green ammonia. Kami juga lakukan riset untuk mengekstrak mineral dan lithium dari fluida panas bumi,” jelas Ahmad.
Hingga saat ini, PGE memimpin dalam pengelolaan panas bumi nasional dengan kapasitas terpasang 1.887 MW, di mana sebesar 1.205 MW dikelola besama mitra dan 672 MW dioperasikan sendiri oleh PGE.
Pada tahun lalu, PGE memproduksi listrik panas bumi sebesar 4.618 Giga Watt Hour (GWh) dari 15 blok panas bumi yang dikelolanya. Kapasitas terpasang di seluruh wilayah kerja panas bumi PGE ini mencakup 88% dari total kapasitas terpasang listrik panas bumi yang ada di Indonesia.