Eksplorasi.id – PT Perusahaan Gas Negara (PGN) mengaku, saat ini fokus mencari pelanggan gas bumi terutama pelaku usaha dari kalangan industri minyak kelapa sawit di Kota Dumai, Provinsi Riau, supaya pada pertengahan tahun 2018 sudah bisa dialirkan.
“Alhamdulillah, pasokan sudah kita dapatkan dari pemerintah bagi industri di Dumai dan Pekanbaru sebesar 37 juta kaki kubik per hari (mmscfd). Tugas kita sekarang adalah cari pelanggan dan bangun infrastruktur,” papar Kepala Pejualan PGN Area Pekanbaru, Arif Nurachman di Pekanbaru, Rabu (20/7).
Ia berucap, setahun terakhir pihaknya selalu berulang kali menempuh perjalanan darat sekitar lima jam dari Pekanbaru menuju Dumai, dalam rangka menawarkan gas bumi sebagai bahan bakar kepada berbagai perusahaan yang terletak di bagian Utara wilayah Riau tersebut.
Sebab, katanya, PGN tidak ingin menyebabkan negara menderita kerugian dari investasi yang telah ditanamkan dengan membangun pipa gas bumi dari daerah Duri di Kabupaten Bengkalis menuju Kota Dumai sepanjang 140 kilometer, sementara pelanggan belum tersedia.
Pihaknya mengklaim, telah melakukan servei ke berbagai perusahaan di kota pelabuhan, julukan bagi Dumai dengan membuahkan hasil positif karena sebelum menjadi pelanggan PGN harus terdapat perjanjian jual beli gas bumi.
“Itu, harus kami tekankan dari sisi penjualan. Hal tersebut juga, dilakukan sebagai dasar PGN bangun jalur pipa karena permintaan sudah ada. Karena kalau tidak ada peminat dari dunia usaha di Dumai, maka pipa gas akan lambat terealisasi,” tegasnya.
PGN menargetkan dengan sudah diberikan alokasi gas bumi dari pemerintah pusat dan tudah mulai berlaku di tahun ini, maka secara otomatis minimal paling cepat akan dibangun pipa jaringan gas tersebut selama 18 bulan dengan panjang 140 kilometer.
“Harapan kami, kalau sudah mulai berjalan pada awal tahun ini, termasuk pembebasan lahan dan lain-lain seperti perizinan serta kontruksi. Maka di pertengahan tahun 2018, gas di Dumai tersebut sudah ngalir,” terang Arif.
Direktur PGN Dilo Seno Widagdo sebelumnya mengaku, pihaknya masih menanti surat penugasan dari pemerintah terkait penunjukkan PT Pertamina Gas, anak usaha PT Pertamina (Persero) membangun pipa transmisi pada ruas Duri-Dumai di Provinsi Riau.
Tercatat hingga April tahun ini, PGN telah menambah pipa gas bumi sepanjang 109 kilometer pada berbagai daerah di Indonesia dengan total panjang pipa perusahaan pelat merah tersebut sudah mencapai lebih dari 7.100 kilometer.
“Kami terus membangun dan memperluas jaringan pipa gas bumi di berbagai daerah eksisting serta aktif membuka wilayah-wilayah baru (pioneering). Hal ini dilakukan untuk meningkatkan dan memperluas pemanfaatan energi baik gas bumi di Indonesia,” katanya.
Di luar itu, Dilo menambahkan, PGN sedang memperluas jaringan gas bumi seperti di Cirebon, Bekasi, Bojonegara, Purwakarta, Subang, Medan, dan Pekanbaru.
“Kami sedang membangun proyek jaringan gas bumi untuk rumah tangga baik dibangun dengan biaya sendiri melalui program PGN Sayang Ibu, maupun penugasan dari Kementerian ESDM sebanyak 49.000 rumah tangga di Tarakan, Surabaya, dan Batam,” katanya.
Per April 2016, PGN telah mengoperasikan pipa gas lebih dari 7.100 kilometer atau setara dengan 76 persen dari total pipa gas hilir bumi nasional.
Gas tersebut disalurkan lebih dari 116.400 pelanggan rumah tangga, 1.879 usaha kecil, mal, hotel, rumah sakit, restoran, dan rumah makan, serta 1.576 industri berskala besar dan pembangkit listrik.
Pelanggan PGN tersebar mulai dari Sumatera Utara, Kepulauan Riau, Riau, Sumatera Selatan, Lampung, DKI Jakarta, Jawa Barat, Banten, Jawa Tengah, Jawa Timur, Kalimantan Utara, hingga Papua.
Pada tahun 2015, PGN menyalurkan gas sebesar 1.591 mmscfd yang menciptakan penghematan bagi nasional Rp88,03 triliun per tahun.
“Agresifnya PGN bangun infrastruktur pipa gas ini, merupakan komitmen untuk terus tingkatkan penyerapan produksi gas nasional serta sebarluaskan energi gas bumi. PGN mulai 2016 hingga 2019 targetkan penambahan pipa sekitar 1.680 kilometer dan 110.000 sambungan gas bumi bagi rumah tangga,” ujar Dilo.
Eksplorasi/Top