Eksplorasi.id – Dipilihnya perusahaan migas asal Rusia, Rosneft, sebagai mitra utama dalam pembangunan kilang minyak di Tuban, Jawa Timur oleh PT Pertamina (Persero), menandakan adanya proses ‘pembangkangan’ yang dilakukan direksi Pertamina saat ini terhadap pemerintahan Joko Widodo.
Direktur Eksekutif Center of Energy and Resources Indonesia (CERI) Yusri Usman mengatakan, dipilihnya Saudi Aramco sebagai mitra Pertamina bermula dari lobi dua kepala negara.
“Perlu diingat, Aramco masuk karena permintaan langsung Raja Arab Saudi Salman bin Abdulaziz Al Saud kepada Presiden Joko Widodo ketika keduanya bertemu di Istana Raja Faisal, Jeddah, pada 12 September 2015, untuk membantu sistem ketahanan energi di Tanah Air,” kata Yusri kepada Eksplorasi.id di Jakarta, Selasa (10/5).
Bahkan, lanjut Yusri, kala itu Sekretaris Kabinet Pramono Anung sempat mengatakan bahwa rencana investasi Aramco akan mulai direalisasikan setelah pemerintah menerbitkan peraturan presiden (perpres) yang mengatur hal itu.
“Perpres itu kini sedang disusun, dan kemungkinan akan segera selesai. Perpres dibuat untuk mengatur investasi asing dalam industri kilang dan penyimpanan agar tidak kepentingan nasional yang dirugikan,” kata Pramono, kala itu.
Baca juga: http://eksplorasi.id/investor-kilang-tuban-saudi-aramco-mundur-karena-tersinggung/
Pramono menjelaskan, perpres itu dibuat tidak secara khusus untuk Aramco, tetapi juga untuk perusahaan swasta asing yang masuk ke Indonesia.
Sejatinya, rencana investasi Aramco itu sejalan dengan keinginan Presiden Jokowi untuk memperbanyak pembangunan kilang minyak. “Pemerintah berkomitmen memperkuat sektor energi. Harapannya, tidak ada masalah dalam pasokan kepada pengguna produk energi,” kata Menteri Luar Negeri Retno Marsudi.
Baca juga: http://eksplorasi.id/investor-kilang-tuban-rosneft-masuk-aramco-terpental/
Bahkan, imbuh Yusri Usman, Raja Salman bin Abdulaziz Al Saud sempat menganugerahkan penghargaan King Abdulaziz Medal kepada Presiden Joko Widodo. Penghargaan diberikan secara langsung Istana Al-Salam Diwan Malaki, Jeddah, Sabtu (12/9/2015) sekira pukul 15.35 waktu Jeddah atau pukul 19.35 WIB.
Menurut Pramono Anung, pemberian penghargaan tersebut merupakan sebuah penghormatan. “Presiden berikan apresiasi kepada Raja Arab Saudi. Memberikan sambutan luar biasa. Jarang Raja menjemput di di pintu gerbang pesawat,” kata Pramono.
Heri
Pasti ada apa apanya dibalik pertemuan antara Rosnef dengan Pertama. Ya Allah tunjukanlah pemimpin2 kami ke jalan yg benar sehingga rakyat Indonesia dapat menikmati kejayaan alamnya dari bumi pertiwi. Tidak hanya segelintir orang yg ingin mengambil keuntungan utk kekayaan pribadi.