Komisi III bidang pembangunan dan infrastruktur DPRD Kalimantan Selatan mengharapkan PT PLN (Persero) Wilayah Kalselteng sesegera mungkin merealisasikan kapal yang membawa pembangkit tenaga listirk berkapasitas 50 Mega Watt (MW).
“Harapan itu sesudah Komisi III DPRD Kalimantan Selatan (Kalsel) meninjau Pusat Listrik Tenaga Uap (PLTU) Asam-Asam di Kabupaten Tanah Laut (Tala),” ujar Sekretaris Komisi tersebut H Riswandi di Banjarmasin, Kamis.
Komisi III DPRD Kalsel yang juga membidangi pertambangan dan energi (termasuk kelistrikan) itu bersama manajemen PLN Kalselteng meninjau PLTU Asam-Asam (sekitar 140 kilometer timur Banjarmasin), 7-9 Maret lalu.
Politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) itu mengungkapkan, dalam peninjauan beberapa hari lalu, Komisi III DPRD Kalsel menyaksikan perawatan/pemeliharaan pembangkit pada PLTU Asam-Asam tersebut.
“Salah satu unit pembangkit pada PLTU Asam-Asam dengan kapasitas terpasang 65 MW memang mau tidak mau harus perawatan. Karena sejak lama tak ada perawatan,” ungkapnya menjawab Antara Kalsel.
Menurut keterangan dari manejemen PLN Kalselteng, lanjutnya, perawatan pembangkit yang kini sedang dalam pekerjaan tersemestinya kegiatan pemeliharaan sejak dua tahun lalu, tapi selalu tertunda, guna memenuhi pelayanan kepada masyarakat.
“Guna mengatasi masalah kelistrikan di Kalselteng itulah, kami dari Komisi III DPRD Kalsel mengharapkan PLN segera merealisasi rencana keberadaan kapal/pembangkit terapung yang berkapasitas 50 MW,” tegasnya.
Selain itu, bagaimana cara memanfaatkan sesegera mungkin pembangkit pada Pusat Listrik Tenaga Gas (PLTG) Bengkanai di Kabupaten Barito Utara (Barut), Kalimantan Tengah (Kalteng) dengan kapasitas terpasang 150 MW.
Moneter | Epung | Antara