Eksplorasi.id – General Manager PT PLN (Persero) Wilayah Nusa Tengggara Timur Richard Safkaur mengatakan NTT mendapatkan tambahan daya listrik sebesar 225 megawatt (MW) untuk mengatasi kekurangan daya listrik yang menjadi persoalan selama ini.
“Tambahan daya listrik sebesar 225 MW tersebut merupakan pembagian dari program nasional pemerintahan Presiden Joko Widodo untuk pengadaan listrik di seluruh wilayah Indonesia sebesar 35.000 MW,” katanya kepada Antara di Kupang, Rabu.
Sampai sejuah ini, PLN cabang dan ranting di berbagai daerah di Nusa Tenggara Timur, termasuk di antaranya Kota Kupang sebagai ibu kota provinsi, masih mendapat jatah pemadaman bergilir karena terbatasnya energi listrik yang dikelola PT PLN.
Untuk wilayah Kota Kupang dan sekitarnya, sistem pemadaman bergilir sudah mulai berkurang setelah beroperasinya PLTU Bolok di Kupang Barat dan penambahan mesin pembangkit di area pelayanan Kupang.
Safkaur menambahkan tambahan daya listrik tersebut akan dibagi ke enam cabang dan ranting PLN di berbagai kabupaten di wilayah provinsi berbasis kepulauan ini.
Ia menjelaskan Area Kupang akan mendapat tambahan daya sebesar 2 x 55 MW ditambah Pembangkit Listrik Tenaga Gas (PLTG) untuk perkuat sistem Pulau Timor sebesar 40 MW, Flores bagian timur 40 MW, Labuan Bajo 20 MW, Rote 5 MW, dan Waingapu 10 MW.
Di daerah, kata Richard, timnya sudah bekerja di lapangan untuk mengurus pembebasan tanah sehingga bisa mempercepat konstruksi kelistrikan dan transmisi jaringan.
“Kalau di Labuan Bajo tanah sudah siap, sementara daerah Flores lainnya sementara dikerjakan pembebasan lahan dan pembayaran dilakukan secara bertahap sehingga konstruksinya sementara berjalan,” katanya menjelaskan.
Menurut dia, pembebasan tanah menjadi faktor penting dalam membangun jaringan transmisi kelistrikan hingga ke daerah-daerah pelosok sehingga perluh peran serta dan dukungan penuh dari pemerintah daerah dan masyarakat setempat.
“Kami berharap pemeintah daerah bisa mengurus perizinan karena sekarang tim kami sedang bekerja di lapangan,” katanya.
Program pengadaan listrik daya listrik 225 MW ditargetkan akan selesai pada tahun 2019 sesuai dengan program pemerintahan Presiden Joko Widodo.
“Kita mengikuti program pemerintah pusat sehingga apapun caranya harus selesai pada tahun 2019, dengan begitu kebutuhan listrik untuk NTT bisa lebih memadai dan menjangkau masyarakat di berbagai daerah pelosok,” demikian Richard Safkaur. (Eksplorasi/Ant/Top)